Thursday, November 02, 2006

Bona dan Celana Pendek Merah Muda Motif Bunga-Bunga

Ini adalah kisah tentang seorang laki2 dan celana pendek warna merah muda motif bunga2 yang mengubah jalan hidupnya. Kamu gak akan menemukan kisah ini di buku PSPB, harian Lampu Merah ataupun koran Kompas. Jadi simak kisah ini baik2, karena mungkin kisah ini akan mengubah hidupmu dan saya gak akan menceritakan kisah ini dua kali.

Nama laki2 itu adalah Encep Subona. Panggilannya Bona. Bona adalah jejaka asli sunda. Asli sunda karena ayahnya adalah sunda garut dan ibunya adalah sunda cililin. Asli sunda karena sejak dilahirkan, SD,SMP, SMA, bahkan sampai kuliah pun, Bona habiskan di tanah priangan. Asli sunda karena dalam sehari Bona menghabiskan lalapan lebih banyak dari kambing manapun. Asli sunda karena Bona seringkali memberikan akhiran –h secara tidak perlu terhadap banyak kata seperti:
- sayah
- kamuh
- guah
- luh
- priah
- wanitah
- kuah
- buah
- gagah
- lemah
- payah
- ramah
- lurah
- dan sebagainyah

Bona adalah salah satu contoh bentuk kehidupan hampa dimuka bumi ini yang kegiatannya berkisar antara makan, tidur, dan mengupil. Berkulit coklat sawo terlalu matang, rambut keriting gondrong mirip Tom Hanks dalam film Cast Away, dengan raut muka tirus tak terurus dan bulu hidung menjulur-julur keluar, Bona yang berstatuskan mahasiswa ini menghabiskan 21 tahun hidupnya dalam keadaan jomblo. Bukan. Bona bukan lah jomblo karena pilihan. Bona adalah jomblo karena keterpaksaan. Satu2nya aktifitas yang memberikan warna dalam kehampaan hidupnya adalah menonton pertandingan Persib Bandung (yang nyaris terseret pada zona degradasi) dan menonton konser Pas Band.
Hari itu adalah ulang tahun Bona yang ke-21. Bona masi tertidur pulas ketika tiba2 ada seorang wanita berumur pertengahan 30 masuk ke dalam kamarnya. Dan wanita itu langsung menjerit keras.

“Bonaaaa! Kamuuu?!”

Bona terbangun. Dia membuka matanya, memandang ke langit2 kosnya, menatap poster Britney Spears dalam balutan bikini merah jambu yang warnanya sudah mulai pudar (mungkin karena keseringan diliatin). Bona tersenyum dan meneruskan tidurnya.

”Bona !!!”

Bona pun terbangun. Benar2 terbangun kali ini.

“Eh, tanteh. Kok tante bisa disinih ?”
“Kamu!?!! Kamu kenapa tidur gak pake celana ?”
“Hmm,, biar adem mungkin tanteh. Tante kenapa kok bisa disinih?”
“Jantung kakekmu kambuh lagi. Ia sekarang sedang dirawat di ICU. Kakekmu ingin sekali bertemu sama kamu. Ia mungkin gak punya banyak waktu lagi.”
“…”
“Kok malah bengong? Ayo cepet ikut tante ke rumah sakit.”
“Iya tanteh. Tapi sebentar yah tante.”
“Gak pake sebentar2. Udah gak usah mandi. Mandinya nanti aja. ”
Bukan tanteh. Anu. Sayah pakai celana dulu yah tante.”

Dalam keadaan rambut kribo, mulut bau naga, baju bau singa, dan ketek asam manis, Bona yang sudah bercelana meluncur bersama tantenya langsung menuju rumah sakit tempat kakek bona dirawat. Disana sudah berkumpul sanak saudara mengelilingi tempat tidur kakeknya. Ketika kakek tahu Bona sudah datang, kakek meminta semuanya supaya meninggalkan ruangan. Kakek ingin berbicara empat mata dengan Bona.

“Bona, uhuk-uhuk… ”
“Ya aki… ”
“Kamu belum mandi yah? Uhuk-uhuk. Kamu bau sekali.”
“Ya aki. Sayah emang blum mandi. Tadi buru2 kok kesininya aki.”
“Bona, huk, huk ,huk… Kemari. Huk, huk, huk. Ayo lari – lari.”
“???”
“Maaph Bona. Aki OOT niyh. Out Op Topik. Bona, hidup aki gak akan lama lagi. Uhuk- uhuk. Jadi dengarkan perkataan aki baik2. huk.”
“Ya aki…”
“Bona. Tadi malam aki dapat wasiat dari leluhur. Huk-huk. Demi keberlangsungan garis keluarga kita, kamu harus pakai jimat ini setiap hari. Huk. Jimat ini hanya boleh dilepas pada hari jumat kliwon. Kalo tidak kamu pakai, kamu akan dikutuk mencret seumur hidup. Kalo kamu pakai, kamu akan mendapat hoki besaaarrr.”
“Jimat apa aki ?”
“Ini.”

Bona pun membuka bungkusan yang ditunjuk aki. Mata Bona terbelalak ketika melihat isi bungkusan itu. Celana pendek warna merah muda motif bunga-bunga. Bona hendak protes.

“Tapi aki!? Aki. Akiiiii…”

Aki gak menjawab. Mata aki sudah terpejam selamanya dan bibirnya menyunggingkan senyuman. Mungkin aki merasa lega sudah menyampaikan amanat terakhirnya. Mungkin aki udah merasa tenang karena yakin cucunya akan selalu pakai celana ketika tidur. Mungkin juga aki merasa senang udah bisa ngerjain cucu nya disaat-saat terakhirnya.

Bona termenung. Termenung karena bersedih karena kehilangan aki-nya yang dia sayangi. Termenung karena berpikir keras, berusaha mencari korelasi antara memakai celana pendek warna merah muda motif bunga-bunga dan mendapatkan hoki besar. Mungkin kalo celana pendeknya berbahan kulit ketat dengan motif kulit harimau Bona akan maklum karena Bona percaya celana pendek seperti ini akan menarik hati banyak wanita. Tapi korelasi antara celana pendek merah muda motif bunga-bunga dan hoki besar sungguh sulit dimengerti. Walau bagaimanapun ini adalah wasiat terakhir aki-nya, dia harus penuhi. Bona tidak ingin melanggar wasiat terakhir kakeknya. Selain itu, Bona pun gak ingin dikutuk mencret seumur hidup. Mendingan juga dikutuk tampan, kaya, dan berkuasa daripada dikutuk mencret, pikir Bona.
Maka dipakailah celana pendek warna merah muda motif bunga-bunga setiap hari. Dan Bona hanya mencuci celana ini sebulan sekali, setiap jumat kliwon.

Bona pun kembali menjalani kehidupannya yang jomblo dan hampa serta gak lupa memberikan sesajen setiap malam jumat kliwon untuk arwah kakeknya berupa sepiring nasi timbel lengkap dengan lauk gurame bakar + tempe goreng + lalapan + sambal cibiuk, secangkir kopi neskafe classic (gula 2 sendok teh), dan sebatang rokok djisamsoe filter.

Suatu saat ketika Bona sedang jalan2 di tepi sungai citarum, Bona mendengar teriakan seorang gadis cantik dari kejauhan diiringi suara blurrr. (Wait. How can he know she’s beatiful? Nevermind). Bona langsung menuju TKP dan melihat seorang Bapak2 berkumis lebat, berkesan jantan, dengan tato ular naga luar biasa panjangnya sedang berteriak2 menunjuk seorang gadis cantik yang megap2 ditengah sungai.

“Anak muda!”
“Yah, Pak Tua.”
“Jangan panggil Pak Tua. Panggil Om aja.”
“Iyah Om. ”
“Itu anak Om sedang megap2 di tengah sungai citarum. Coba yah tolong diselamatkan. ”
“Kenapah gak Om aja yang menyelamatkan ? Kan Om macho, berkumis lebat, dan berkesan jantan?”
“Ssssttt,, Om gak bisa berenang.”
“Jadi ituh tato ular naga luar biasa panjangnya buat apah Om?”
“Udah ah kamu jangan banyak omong. Selamatkan aja putri Om. Nanti kamu Om kawinkan sama anak Om satu2nya itu. Om orang kaya loh. Sawahnya aja luas dan punya 15 kos-kosan di daerah Sudirman.”
“Sudirman Jakarta Om?”
“Bukan. Sudirman Garut.”

Demi mendengar iming2 akan dijodohkan dengan putri si Om yang cantik jelita tiada tara (yang otomatis akan merubah status jomblonya) dan menjadi menantu dari seorang juragan kost, Bona pun dengan kasual serta merta melepas baju dan celana jeansnya. Dengan hanya menggunakan celana pendek merah muda motif bunga2 wasiat sang kakek, Bona segera melompat ke dalam sungai citarum dan menyelamatkan sang putri. Lalu Bona pun memberikan nafas buatan dan pijatan ke arah dada. Sebetulnya hal ini tidak perlu karena sang putri udah siuman. Tapi kapan lagi, pikir Bona. Huhuyy.

“Akang, makasih yah udah nyelamatin neng. Akang baik sekali. Neng mau nikah sama akang.”
“Iyah neng. Akang juga mau. Ngomong2 neng namanya siapah?”
“Nama neng, Neng Jumirna Kuriana. Panggil aja, Ina.”
“Nama akang Bon. Enc-Bon. Tapi panggil aja Bona.”

Akhirnya mereka bertiga, Bona, Neng Ina, dan Om-berkumis lebat-berkesan jantan- juragan kost2an (figuran gak penting, jadi gak perlu disebut namanya) berjalan menuju jalan raya, mencari taksi. Ketika mereka bertiga sedang menyebrang jalan, tiba2 ada truk besar dari arah sebelah kiri. Rupanya supirnya kaget melihat celana pendek Bona dan kehilangan kendali. Bona dengan kasual segera mendorong Neng Ina dan Om-berkumis lebat-berkesan jantan- juragan kost2an ke arah pinggir. Mereka selamat. Sayangnya Bona gak sempat menyelamatkan dirinya sendiri. Bona tertabrak, tergilas, dan terseret truk besar itu sampai sejauh 25 meter.
Bona mati mengenaskan.
Otaknya berceceran keluar dan matanya nyaris keluar. Tangan kiri putus, kaki kanan dari mulai lutut hilang entah kemana, paha kiri terlihat tulangnya, dan usus dua belas jari tertarik keluar.
Hanya celana pendek merah muda motif bunga2nya yang masih utuh.

Bona pun mati sebagai pahlawah bagi Neng Ina dan Om-berkumis lebat-berkesan jantan- juragan kost2an. Jasa Bona selalu dikenang oleh masyarakat RT01/RW02 desa sukamundur yang tinggal di sekitar sungai citarum. Celana pendek bona dijadikan bendera dan dikibarkan setengah tiang, sebagai peringatan agar supir2 gak ngebut di jalanan.


Moral cerita:
Buat cowok2, jangan pernah pakai celana pendek merah muda motif bunga2. Norak.

NB:
Dedicated for my old friend, Junius Bona Siahaan. Gancang lulus euy!!!!

Kejurda Tarung Derajat DKI 2006



Watched Tarung Derajat tournament.

Dissapointed.

There's no blood.

There's no broken leg.

There's no black and blue face.

There's no spectacular action.

Too soft for a sport called "Full Body Contact"!!!!

I should've watched ballet competion instead!

Boring.

Wanna see a true Full-Body-Contact...

Tuesday, October 31, 2006

quote of the day

Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut.

Karena ketiadaan rasa takut adalah ketiadaan harapan.

Manusia yang tidak mempunyai rasa takut adalah manusia yang tidak mempunyai harapan.

Keberanian bukanlah ketiadaan harapan.

Keberanian adalah kemampuan untuk mengalahkan rasa takut.

Bahkan seorang ksatria pemberani pun, lututnya gemetar menghadapi panasnya pertempuran.

Tapi dia tidak lari.

Itu yang membedakannya dari seorang pengecut.

Hadapi rasa takutmu!

Monday, October 30, 2006

Selamat Idul Fitri 1427H

Selamat Idul Fitri 1427H

Mohon maaph lahir batin yah semuanya. Buat semua kesalahan, yg disengaja, yg ga disengaja.


Ramadhan tahun ini gak berasa. Gak konsen ibadahnya. Kemenangan pun terasa hambar. Semoga masih bisa ketemu ramadhan tahun depan. Amiinn..

Friday, October 20, 2006

Saketek batigo

Jadi ceritanya ada 3 orang sahabat yang tinggal di kost yang sama, di daerah JakSel, dekat kantor pos setiabudi [bukan alamat sebenarnya].
Sebut saja namanya Hamdinal [nama samaran], Andhika Sefatia Mendrofa [nama samaran], dan Ari [juga nama samaran]. Suatu hari, Ari kehabisan obat ketek, atau lebih dikenal dengan nama deodorant. Ketika Ari sedang mencoba mengkorek2 deodorant tawasnya, munculah Andhika. Andhika merasa prihatin, lalu mencoba menawarkan deodorantnya pada Ari.
"Nih Ri. Pakai aja deodorant punya gua. Kasian banget sih lu".
"Seketek berdua??? Iiiih ogah. Hmmmhh,,, tapi boljug sih".
Lalu dipakailah tuh deodorant oleh berdua. Sampai suatu hari Hamdinal merasa ada yg tidak beres dengan deodorantnya. Biasanya deodorant tahan sampe 1 bulan pemakaian. Sekarang kok 2 minggu udah habis. Daya analisisnya mengatakan ada yg tidak beres. Maka suatu hari, Hamdinal pura2 berangkat kerja, padahal dia mengendap diam2, menyembunyikan dirinya di dalam ember. Ketika Ari dan Andhika sedang asyik memakai deodorant itu bergantian, Hamdinal memergoki mereka berdua. Lalu berteriak, "Pencuriii!!!!"
Lalu Andhika, sebagai Mantan Calon Komandan Peleton Patroli Keamanan Sekolah, mencoba menenangkan Hamdinal dengan memberi penjelasan, "Kita sengaja pakai deodorant ini supaya persahabatan diantara kita semakin kental".
Hamdinal pun menerima penjelasan Andhika dan semenjak itu deodorantnya dinamakan "Saketek Batigo" artinya 3 sahabat.

Monday, October 16, 2006

be a father

Ketika menjadi seorang ayah, seseorang dihadapkan pada dua pilihan : menjadi seseorang yang berwibawa tapi kurang dekat dengan anak atau menjadi dekat dengan anak tapi berkurang kewibawaannya.
Kewibawaan dan kedekatan dengan anak adalah sebuah trade off. Gua percaya itu. Kita gak bisa pilih dua2nya. Itu adalah dua sisi, satu pada ujung kiri, satu pada ujung kanan. Ini bukan pilihan hitam putih. Kalo kita dekat dengan anak, kita tidak akan berwibawa sama sekali. Atau pun sebaliknya. Ini adalah pilihan abu2, percampuran warna hitam dan putih. Semakin banyak warna hitamnya maka akan semakin berkurang warna putihnya dan semakin gelap warna abu2 yang terbentuk.
Semakin dekat dengan anak, maka semakin kurang berwibawa kita. Dan semakin berwibawa kita dihadapan anak, semakin kurang dekat kita dengan anak. Kita tinggal memilih, mau seberapa gelap/terang warna abu2 yang kita pilih.

Saudara sepupu saya adalah termasuk yang gak dekat dg ayahnya. Semenjak kecil dia gak pernah minta uang sama ayahnya, gak berani, sampai sekarang. Dia udah nikah sekarang, udah punya anak, tapi masih takut merokok di depan ayahnya. Ayahnya tau dia merokok, dan dia tau bahwa ayahnya tau dia merokok, tapi dia tetep gak berani. Selalu sembunyi2, atau pergi saat ingin merokok. Pokoknya tidak dihadapan ayahnya. Dia gak pernah bisa berdiskusi dengan ayahnya, sampai sekarang. Pembicaraan adalah sekadar basa basi. Tidak terjadi diskusi atau tukar pendapat. Tidak ada demokrasi.

Menjadi seorang ayah yang berwibawa bukanlah sebuah pilihan yang menyenangkan, itu adalah sebuah pilihan yang berat, sebuah pilihan karena tanggung jawab. Karena suatu saat dia menjadi tua, dia tidak akan merasakan kedekatan dengan sang anak. Jurang sudah terlanjur lebar. Tidak akan ada telpon dari anak. Kalopun ada, akan sangat jarang. Teman saya bilang, dia gak pernah bisa nelpon ayahnya lebih dari 3 menit. Bukan berarti dia gak mau, tapi udah terlanjur kaku.

Seorang ayah adalah seorang penanggung jawab keluarga. Dia yang memberikan pengaruh terbesar, akan menjadi apa anak2nya nanti. Dia harus bisa memberikan pengarahan. Untuk bisa memberikan pengarahan, maka kata2nya harus didengar. Untuk bisa didengar, maka dia harus berwibawa. Bukan berarti tidak berkomunikasi, tapi menempatkan diri ketika berkomunikasi. Menempatkan diri sebagai seorang ayah, seorang pemimpin, bukan seorang teman. Seorang ayah yang berwibawa tidak akan bisa menjadi teman dari anak2nya.

Sekali lagi, ini adalah sebuah wilayah abu2, bukan hitam putih. Jangan diartikan sebagai titik ekstrem, tapi sebagai kombinasi.

Tuesday, October 03, 2006

Martial Art

Akhir2 ini gua tertarik banget sama martial art. Padahal dulu biasa aja. Maksudnya gak segitu tertariknya kayak sekarang. Proses pencarian jari diri kah? Pelarian dari kepenatan di kantor kah? --> padahal time sheet available mulu isinya. hahaha.. ;D
Bulan ramadhan ini emang perlu penyesuaian yang cukup besar buat gua, terutama untuk waktu makan (ya iya laaaahh..). Maksud gua, terutama untuk waktu latihan. Benar2 ribet. Gua gak sanggup harus latihan di jam puasa (4.30-18.00). Lemes banget boss. Since gua adalah manusia sejenis onta yang butuh banyak minum air, gua berusaha menghemat pengeluaran air gua, baik berupa air keringat maupun air liur, untuk menghindari dehidrasi. Abis maghrib, buka dulu dong. Abis itu ngantuk trus tidur2an trus tidur beneran. Kalo gak tidur2an sambil nonton TV, ya taraweh. Jadilah gua latihan malam2. Malam2 dalam arti jam 11 ato 12 malam. Gua skipping di kamar kosong di deket kamar gua. Mungkin karena bunyi yang dihasilkan kegiatan skipping malam2 cukup unik dan cukup kontras dengan keheningan malam hari, hari esoknya kamar itu langsung dikunci dan ditempeli tulisan "Dilarang Skipping Malam Hari". Teman gua berpendapat bahwa gua freak. Freak karena suka skipping malam2 di kamar kosan dan lkarena lebih milih nonton UFC/K-1 daipada liga itali. Gua setuju sih sama pendapat teman gua itu. ;p Biasanya sih gua skippingnya pakai sistem 1234. Apa itu artinya sistem 1234? Maksudnya adalah gua skipping 4 set. Set pertama 1 menit, trus istirahat 1 menit. Set kedua 2 menit, trus istirahat 1 menit. Set ketiga 3 menit trus istirahat 1 menit. Set keempat 4 menit, trus udahan. Gua pakai sistem 1234 ini karena skipping ini dimaksudkan sebagai pemanasan, selain u/meningkatkan denyut jantung juga untuk memanaskan otot2 kaki. Btw, sistem 1234 ini invented by me. Gua rasakan sistem skipping 1234 yang dilakukan tengah malam ini cukup berhasil. Berhasil membangunkan tetangga dan mendapatkan complain. ;p Dilanjutkan dengan shadow boxing 3 - 5 set, nginget2 yang pernah diajarin pelatih gua dulu. 1 set nya 1 menit. Abis itu baru latihan tendangan deh. Gak boss. Jangan kira gua jagoan. Masih jauh, jauuuuuhhhhhhh banget. Tehnik pukulan belum bener, tendangan masih ancur2an, tapi yah I'm workin' on it.

Since minat gua terhadap martial art ini meningkat, maka minat gua terhadap hal2 yang berbau martial art juga meningkat. Misalnya, bau keringat. Hehe, gak lah. Gua jadi pengen beli sandsak; sarung tinju; gamsi; bend buat pergelangan tangan, sikut, lutut, dan pergelangan kaki; poster mohammad ali, poster aa boxer, DVD yang berbau martial art (rekaman K-1 atau UFC). Tapi sandsak susye nih buat masangnya di kost. Ribet. Mungkin ntar kali ya, kalo udah punya rumah sendiri, which is 5 years later. hiks2.

Btw, mulai tanggal 1-9 Oktober ada Martial Art Weeks di National Geographic setiap jam 8. Seru boss. Don't miss it!

Thursday, September 28, 2006

Diet

Celana boxer
Pulang dari newmont kan berat nambah cukup signifikan, ternyata itu pengaruh sama tendangan gua, jadi gak selincah dulu lagih (padahal dulu juga gak lincah). Latihan rasanya berat banget. Tendangan berat, cepet capek, celana juga rasanya rada sempit sih. Sampai suatu kali gua disuruh menendang sama pelatih, maka menendanglah gua tinggi2. Dan... prettt. Celana gua sobek. Sial. Dan bertekadlah gua u/mengurangi berat badan.

Blok S
Ceritanya gua lagi diet berhubung pertumbuhan gua yg terlalu signifikan. Rabu kemaren lari di senayan bareng teman2. Larinya cuman dapat 4 keliling, 1 kelilingnya jalan lagi. Trus kita makan di blok S. Gua baru pertama makan di blok S. Ternyata makanan disitu banyak banget, trus tempatnya bersih lagi. Tapi karena gua udah bertekad buat mengurangi berat badan, gua cuman beli jus stroberi aja. Trus abis. Ternyata disebelah ada pisang bakar. Gua pikir pisang bakar ajah gapapa lah. Belilah gua pisang bakar. Tapi ternyata disebelah pisang bakar, ada yg jualan sate padang. Terjadilah gua pesan sate padang juga. Dan gagal lah diet gua malam itu.

Teh Hijau Cap Kepala Jenggot
Teman gua, hamdinal, ngasih tips katanya minum teh hijau sebelum tidur bisa ngebantu ngurangin berat. Katanya dia dikasih tips kayak gituh waktu seminar dulu di bank mandiri. Gua beli lah teh hijau cap kepala jenggot. Hamdinal bilang teh nya harus kental dan jangan dikasih gula. Karena gua biasa minum teh dari teko, maka bikinlah gua di teko, setengah doang tapi. Ternyata teh hijau itu susah kentalnya, maka gua tambahlah, sampe akhirnya enam teh celup. Dan ternyata gua gak bisa tidur semalaman. Teh hijau itu ternyata ngasih efek susah tidur. Bahkan manusia seperti gua, tukang tidur kelas berat, yang tidur setengah jam setelah minum kratingdaeng 2 botol sekaligus, takluk sama keampuhan teh hijau. Gua bengong semaleman nonton tivi sampai bangunin anak2 kosan sahur. Gak lagi2 deh minum teh hijau malem2 jaman puasa ginih.

Monday, September 11, 2006

Chris John vs La Costa

Selamat kepada Chris John atas kemenangannya melawan penantang dari Panama, La Costa.
Sebagai seorang Warga Negara Indonesia saya turut merasa bangga atas prestasi Chris John dalam kancah internasional. Semoga bermunculan "Chris John - Chris John" baru yang akan mengangkat martabat bangsa ini.


Chris John
Juara Tinju Dunia Kelas Bulu versi WBF
39 kali bertanding
38 kali menang
1 kali seri
Belum terkalahkan!

Pertempuran Chris John melawan La Costa sabtu kemarin di GOR mahasiswa Soemantri Bojonegoro berlangsung sangat seru. Pertandingan berlangsung 12 ronde dan tampaknya kali ini Chris John mendapat lawan yang seimbang. Walopun mulai dari ronde 1 sampai 12 tampak sekali Chris John menguasai ring, tapi belum sekali pun ia bisa memaksa La Costa mencium kanvas. La Costa yang memiliki tinggi 175cm (Chris John = 171cm) ternyata tidak mampu memanfaatkan kelebihan jangkauannya u/menaklukkan Chris John. La Costa lebih banyak menyerang ke bagian rusuk, yang saya curiga adalah bertujuan untuk memaksa Chris John membuka pertahanan double covernya u/melindungi bagian rusuk. Tapi tampaknya pertahanan Chris John tak tergoyahkan. Double Cover Chris John sampai ronde 12 berakhir sangat terjaga sehingga tak memberi kesempatan kepada La Costa u/memberikan pukulan ke arah dagu/rahang u/meng-KO Chris John pada ronde ke-7 seperti yang digembor2kan La Costa. Bahkan tampaknya La Costa sempat stess di ronde 7 & 8 karena tidak berhasil menaklukkan Chris John sehingga dia meninju terlalu bawah dan mengenai "kemaluan" Chris John 2 kali. Entah sengaja atau tidak.
Dukungan penonton kepada Chris John sangat maksimal dan cukup sportif karena tidak melecehkan lawan.

Partai tambahan setelah Chris John, Daud Jordan juga cukup memuaskan. Terlihat sekali Daud bisa menguasai ring semenjak ronde awal dan akhirnya ia memaksa petinju asal thailand u/TKO di ronde ke-6. Dengan prestasi 9 kali bertanding, 9 kali menang, diharapkan Daud bisa menjadi Chris John berikutnya.

Viva Chris John!
Viva Indonesia!

Thursday, September 07, 2006

Investasi di Indonesia

Tadi pagi gua nonton metro TV, editorial pagi. Topiknya tentang promosi investasi yang sia2. Selama ini SBY kan sering banget tuh jalan2 ke luar negeri, tapi tampaknya investasi asing di dalam negeri semakin menurun. Investasi asing menurun --> lapangan kerja baru menurun --> daya beli menurun --> perekonomian menurun. Lha gimana investor asing mau datang, pemerintah masih belum bisa menjamin keamanan. Ngurus ijin yg di singapura cuman 1 minggu, disini bisa 3 bulan. Belum lagi pungutan2 liar dari mana2, ya dari polisi lah, ya militer lah, ya Pemda lah.
Trus dibukalah line telp interaktif. Ternyata dari telp interaktif itu didapat kesimpulan bahwa kebanyakan persepsi masyarakat kita sama investasi asing itu masih sebagai invasi. Orang asing yang mau invest duitnya disini kita anggap sebagai penjajah. Jujur, gua juga masih nganggap gitu. Waktu kemaren ke newmont, kita sempet mining tour. Gua ngeliat foto batu hijau sebelum ada penambangan dan setelah ada penambangan. Before and after. Alam yang dulunya hijau dirubah jadi satu lubang tandus raksasa dengan kedalaman +-2 km. Dan gua tanya, akan seperti apa kondisi lubang raksasa ini kalo penambangan udah ditutup. Engineernya jawab, ya seperti ini. Gak mungkin kan import tanah dari negara lain untuk nutup lubang ini supaya jadi seperti semula lagi. Itu sama aja nutupin lubang disini dengan bikin lubang di tempat lain. Lubang raksasa itu setelah 40 tahun akan menjadi danau. Danau tambang. Gua sempat marah ngebayangin kekayaan alam indonesia dibawa ke luar negeri. Bayangkan berapa banyak kekayaan alam kita yang diboyong keluar negeri selama berpuluh2 tahun ini. Sementara kita sendiri sebagai sang tuan tanah masih dibelit dengan kemiskinan dimana2.
Tapi setelah dipikir2, ya mau gimana lagi. Kita gak bisa kelola sendiri. Entah kenapa. Gua masih heran kenapa pengelolaan blok cepu dikasih ke exxon. Ada apa dengan pertamina? Bukankah pertamina udah berdiri berpuluh2 tahun? Dikasih kesempatan ngelola sendiri, malah nolak. Katanya pertamina belum siap. Trus emang selama ini ngapain aja? Emang engineer2 lulusan ITB yang KATANYA pinter2 itu emang pada kemana? Bukankah seharusnya selama ini terjadi alih teknologi. Gua gak ngerti. Gak ngerti ada apa dengan pertamina. Gak ngerti ada apa dengan engineer2 lulusan ITB itu. Gak ngerti ada apa dengan negeri ini. Negeri yang katanya negeri agraris, tapi kok masih mengimpor beras. Negeri yang katanya subur, tanam batu berubah jadi tanaman, kok masih banyak rakyat yang kelaparan, kurang gizi. Negeri yang terkenal karena korupsinya. Gua sedih denger lagunya Iwan Fals di albumnya 'Manusia 1/2 dewa'.
"Negeriku, negeri para penipu.
Terkenal ke segala penjuru.
Tentu saja bagi yang tak tahu malu.
Inilah sorga, sorganya sorga.
Negeriku, ngeriku."
Apa yang salah dengan negeri ini?
Orang2 pinter, cendikiawan2 yg PHD itu aja gak tau, gimana gua yang cuman seorang sarjana S1 dengan IPK 3 pas2an, itu pun udah dikatrol Semester Pendek.
Kembali ke investasi asing, sekarang persepsi gua udah sedikit berubah sih. Mungkin memang perlu banyak investasi asing di negeri ini supaya perekonomian negeri ini bisa maju. Kalo perekonomian udah maju, orang2 bisa kasih makan anaknya. Gak ada lagi balita yg mati karena kurang gizi. Kalo perekonomian udah maju, orang2 bisa nyekolahin anaknya. Gak ada lagi anak putus sekolah.
Well, sekadar bermimpi di siang bolong. Maklum lagi available..

Tuesday, September 05, 2006

Jalan-jalan ke Newmont

Dari tanggal 6 - 26 Agustus kemaren gua dikirim ke Newmont Nusa Tenggara (NNT) buat audit compliance Sarbanes Oaxley 2006. Itu sebabnya kenapa gua gak bisa blogging selama sebulan terakhir. Sibuk bos. ;p
Newmont adalah salah satu klien terbesar PwC. Kalo gak salah sih, di EM sendiri, ketiga terbesar. Site NNT ada di batu hijau, Nusa Tenggara Barat, sebuah remote area.

Gua kesana naik garuda sampai ke mataram, singgah dulu di jogja. Dari mataram kita naik seaplane. Itu lho pesawat yang bisa mendarat di air, yang ada kakinya. Pertama kali naik seaplane serem juga. Pesawatnya kecil banget, cuman muat 12 orang (pilot plus penumpang). Gua gak yakin pesawat sekecil ini bisa terbang apa gak. Belum lagi baling2 nya cuman satu. Tampak gak meyakinkan. Gua takut mogok aja. Kalo bis mogok di jalan, kita masih punya banyak waktu u/cari bis lain. Lha kalo pesawat mogok di jalan, kita mungkin gak punya banyak waktu u/mencari pesawat lain. Tapi ternyata bisa terbang juga tuh pesawat. Dan ternyata naik seaplane ini lebih seru daripada naik pesawat gede karena dia terbangnya rendah. Kalo gak salah cuman 2000-3000 kaki. Jadi pemandangan di bawah keliatan banget. Belum lagi laut & pulau2 kecil antara mataram dan benete menyajikan pemandangan yang luar biasa. Trus kita juga bisa lihat langsung pilotnya nyetirin pesawatnya. Keren lah pokoknya mah, KALO BARU PERTAMA KALI. Penerbangan selanjutnya, gua tertidur pulas dan baru terbangun ketika udah nyampe di mataram. hwehehe.

Nyampe di port benete, kita dijemput sama transport nya newmont. Trus kita menuju penginepan, mereka nyebutnya kamp. Kenapa? Karena memang tampak seperti kamp. Dindingnya terbuat dari dinding kontainer (yg bergelombang itu lho). Kotak2, persis kayak kontainer disusun rapih. Blum lagi, baju2 yg dijemur diluar kamar menambah dramatis suasana. Jadi inget rumah susun, cuman yg ini lebih parah. Blum lagih jalannya gak diaspal, karena menurut mereka aspal itu akan mencemari lingkungan jika suatu saat tambang ditutup. Wah, dramatis banget lah pokoknya mah. Tinggal disitu berasa tinggal di kota tua yg sepi. Hiks. Sebulan dua bulan sih masih okayh. Tapi kalo kerja disitu mah, no comment deh. Kecuali kalo udah berkeluarga dan keluarganya tinggal di situ juga sih gak tau ya. Tapi mobilnya canggih2 bos. Kalo gak ford ranger, ya mitsubishi fortuner. Keren abis lah. Mungkin kalo dipake di jakarta bisa menambah kadar kegantengan up to 50%. You know, some mens are born to be a car genic. Tapi berhubung disana mobilnya kayak gitu semua, ya keliatannya jadi biasa ajah. Gua sebenernya berencana u/melarikan salah satu ford ranger ini, cuman gua batalkan karena akan sangat mengundang perhatian orang kalo ford ranger ini gua paksain supaya muat di seaplane. Gua sebagai orang yang low profile tidak terlalu suka mengundang perhatian banyak orang.

Kita biasanya makan pagi di mass hall. Menunya cukup variatif sih. Campuran indonesia & bule. Gua biasanya sih selalu sarapan setiap pagi, ditemani senior gua Tito yg gemar sarapan juga. Cuman biasanya gua gak banyak2 kalo sarapan. Paling2 semangkuk sereal plus susu putih, segelas susu putih, 2 lapis roti selai kacang pakai selembar keju, dilanjutkan semangkuk indomie pakai telor, dan terakhir segelas air putih. Gak lupa sebatang sampoerna mild sebagai penutup dan pengiring perjalanan dari mass hall menuju kantor. Segitu juga udah cukup kenyang buat sarapan doang mah.

Makan malam kita selalu di restaurant luar site, gak pernah di mass hall. Menu restaurant di sekitar site berkisar antara seafood. Mentok2 steak. Jadilah penggendutan. Tapi gua pribadi kaget melihat senior se-team yang cewe, sebut aja namanya IL. IL badannya sih boleh kecil, langsing2 gitu lah, tapi makannya bung, jangan dikira. Konon, porsi makannya menyerupai porsi makan anak jin. Senior2 cewe yang lain, sebut saja CDS dan SS juga gak kalah banyak makannya. Salut lah.

Selama ngaudit di newmont, rata2 kita baru nyampe kamp rata2 jam 10 malam. Sebagai seorang pria yang trendi, gua pernah nyoba skipping malam2, abis balik dari kantor. Since kampnya menghadap hutan, yah pemandangan gua waktu skipping jam 10 malam itu adalah hutan nan gelap. Setelah gua pikirkan masak2, skipping malam2 dengan pemandangan hutan nan gelap tidak baik untuk kesehatan jiwa, apalagi kalo tiba2 ada wanita berparas cantik tapi berpunggung bolong menemani. Akhirnya dengan penuh kesadaran, kegiatan skipping malam2 menghadap hutan nan gelap di tengah remote area segera gua hentikan dan gua ganti dengan senam ibu jari di kamar.

Btw, libur panjang kemaren kita sempet ke bali. Pulang dari Bali berhubung seaplane-nya penuh, gua beruntung sempet nyobain naik helikopter. Naik helicopter pertama kali lebih horor lagi. Kenapa? Karena helikopter gak ada sayapnya. Ya iya lah, kalo ada sayapnya ntar namanya jadi sayapkopter. Huhu. Gua cuman mbayangin kalo tiba2 baling2nya mogok, pasti langsung jatuh vertikal ke bawah, gak pake acara melayang2 di udara dulu. Tapi alhamdulillah, penerbangan dengan copter juga berjalan lancar. Trus helicopter tuh ternyata berisik banget. Bajai aja masih kalah berisiknya. Tapi getarannya masih menang bajai sih. Tapi ternyata berisiknya suara copter gak menghalangi Tito, senior gua itu, untuk tertidur dengan pulas. Eniwei, koper gua yang seharusnya masuk bagasi copter itu, ketinggalan di mataram. Alhasil gua harus menunggu flight berikutnya yg akan membawa koper gua. Ternyata flight berikutnya itu membawa artis dangdut ibu kota yang akan manggung di maluk (daerah sekitar site). Btw, Febri sempet dicurigai pilotnya sebagai artis ibu kota itu lho, hehe. Datanglah flight yg gua tunggu2. Turunlah seorang wanita yang lumayan cakep dengan pakaian agak seksi dan norak, yg gua curigai sebagai artis dangdut ibu kota itu, dan langsung berfoto2 ria di depan copter. Oh my God. Okeyh, gua ngaku, ini juga first time gua naik copter, tapi kan gua gak senorak itu langsung foto2 di depan copter. Masih menjaga nama baik gua yg tak seberapa itu. Tuh artis mana bawa2 nama ibu kota lagi. Hehe.

Overall, audit SoX di newmont kemarin cukup menyenangkan lah. Diisi dengan banyak makan, banyak ketawa, sedikit bekerja, dan berlibur ke bali (gratis!). Audit never be this fun!

Monday, September 04, 2006

Donor Darah

Ceritanya hari ini ada acara donor darah di kantor. Gua ikutan. Meskipun aslinya gua takut jarum, tapi gua paksain. Ternyata gak seserem yang gua bayangin. Biasa aja. Tapi ternyata juga gak sesebentar yang gua bayangin juga. Waktu yang dibutuhkan untuk menyedot darah gua adalah 2x waktu yang dibutuhin temen2 gua. Sebelah gua udah ganti 2x, jarum di tangan gua baru dicabut. Pas gua tanya sama mba2 PMI nya, kenapa gua lama banget. Dia jawab, darah gua kental. Makanya lama. Katanya mungkin karena gua keseringan makan yg enak2. Atau dengan kata lain makanan yg mengendung kolesterol. Semakin tinggi kadar lemak / kolesterol dalam darah, maka semakin kental darah. Wats??!!!
Gua baru 24 dan kolesterol dalam darah gua udah diatas rata2!??!
Ini pasti gara2 3 minggu di newmont kemaren. Tiap hari kerjaannya makan seafood. Kalo gak seafood, ya ganti Sirloin atau Tenderloin. Walah walah.
Di jadwal retain sih, tampaknya gua bakal available sampe november ntar. Ini adalah saat yg tepat untuk pengurusan body. Gak lucu kan umur 24, perutnya udah kayak om om. Kudu diet!!
Okeyh.
Mungkin diantara kalian ada yg mikir, apaan sih perut gendut ajah ngeluh2.
Maaph bos. Ini bukan hanya soal penampilan. Ataupun kesehatan. Ini soal idealisme. Perut gendut menyimbolkan kemakmuran. Kemapanan. Keberlebihan (disaat banyak orang berkekurangan).
Seperti yang dibilang PAS Band dalam lagunya Si Berat (album in no sensations).
"Hai tuan. Yang perutnya besar.
Terlalu berat, terlalu banyak makan.
Hai Tuan. Yang dulu penghulu besar.
Tak pernah tahan, sikut kiri kanan."



Thursday, August 03, 2006

aku cinta pagi hari

gua cinta banget pagi hari. pagi hari adalah saat2 terbaik dalam hidup. saat mentari terbit dari ufuk timur, memberikan pencerahan dan sejuta harapan. harapan bahwa hari ini akan lebih baik dari hari kemarin.

pagi hari adalah saat dimana semua kegiatan bisa dinikmati. just name it. lari pagi , olahraga , belajar, baca2 , kerja, minum kopi, minum susu, teh, semua enak.

pagi hari memang saat2 terbaik dalam hidup!!

Tuesday, August 01, 2006

Amerika & Israel

Israel membantai ratusan orang tak bersalah di Libanon. Orang-orang desa, wanita, anak2 yang gak tau apa2. Ratusan orang kehilangan nyawa. Ribuan orang terluka dan kehilangan tempat bernaung. Israel sukses menyemaikan ketakutan dan kegelisahan pada hati orang2 tak berdosa, akankah esok hari mereka masih bisa melihat mentari pagi. Israel gak peduli. Gak puas dengan pembantaian penduduk sipil palestina, penduduk sipil Libanon ikut dibantainya. Gila. Dulu, Israel dengan pongahnya merebut wilayah kekuasaan palestina. Israel hanya berdasarkan bukti kitab sucinya bahwa beribu tahun yang lalu bangsa Israel pernah memiliki sebuah negara di tempat itu. GILA!! Kalo gitu harusnya singapura, malaysia, philipina masih masuk negara indonesia dong! Dulu kan wilayah2 itu masih masuk kerajaan majapahit. Gak logis kan?!Palestina melawan. Ya jelaslah. Orang tanahnya direbut kok! Mana ada orang dengan suka rela pergi dari tanahnya. Makin lama, wilayah palestina makin kecil aja. Kemaren2, karena dua tentara Israel ditawan, Israel membom wilayan Libanon seenak perutnya sendiri, yang notabene negara berdaulat. Dulu karena peristiwa 11/09, Amerika minta pemerintah Afghanistan untuk menyerahkan Osama bin Laden sebagai tersangka otak pengeboman. Baru tersangka. Belum ada buktinya. Pemerintah Afghanistan gak menggubris. Wajar dong?! Belum tentu Osama kok pelakunya. Amerika langsung menginvasi Afghanistan. Kembali rakyat sipil tak bersalah menjadi korban. Ribuan orang ditahan tanpa diadili di penjara Guantanamo. Sampai sekarang Osama nya aja gak ketemu. Dunia mengecam. Ya tapi mengecam doang. Apa gunanya mengecam???!! Gua juga bisa kalo cuman mengecam doang mah. Kecaman tidak akan menghentikan jiwa-jiwa tak bersalah melayang. Kecaman tidak menghentikan kedaulatan sebuah negara dinjak2 negara lain. Buktinya biar dikecam nyaris seluruh dunia, Amerika mah tetep aja jalan. Negara laen cuman mengecam dan ngeliatin dari jauh. Amerika menyangka bahwa Irak masih punya senjata pemusnah massal, langsung deh memborbardir Irak. Ribuan rakyat Irak yang gak bersalah jadi korban. Negara hancur. Keamanan gak pulih setelah perang selesai. Senjata pemusnah massal yang diisukan malah gak ketemu. Amerika mah enak aja pergi, ninggalin negara orang hancur. Seperti peribahasa bilang, "Orang mengecam, anjing goblok tetap berlalu".

Iya. Gua juga gak mendukung pemerintahannya Saddam atau Taliban kok. Gua masih percaya demokrasi memberikan kesempatan terbanyak buat rakyat. Belum tentu pemerintahan Saddam dan Taliban adalah pemerintahan yang terbaik buat rakyatnya. Tapi menginvasi negara yang berdaulat JELAS JELAS SALAH!!! Membunuh wanita & anak2 gak berdosa JELAS JELAS SALAH!!! Amerika jelas2 salah. Israel jelas2 salah. Semua orang tahu. Seluruh dunia tahu. Tapi gak ada pergerakan yang nyata. Dunia memang udah gila! Bener2 gila! Gak penting benar salah, yang penting kuat.
Pembukaan UUD 45, yang selalu dibaca tiap upacara bendera itu bilang, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusian dan peri keadilan". Tapi nyatanya Indonesia cuman bisa diem aja kan? Dan mengecam tentunya, seperti biasanya. Tapi kita bisa maklum lah. Ekonomi aja masih morat marit, utang dimana2, mana bisa belain negara lain. PBB yang katanya pemelihara perdamaian dunia juga cuman bisa diem doang. Paling2 kirim bantuan kemanusiaan. Markasnya sendiri di Libanon dibom pun, PBB cuman bisa mengecam. ARRRGGGGHH!!

Intinya cuman satu sih, bahwa kekuatan itu lebih penting daripada kebenaran. Negara yang menginginkan perdamaian, harus memperkuat pasukannya. Hanya yang kuat yang bisa memberikan perdamaian. Hanya yang berpengetahuan yang bisa mengajarkan. Hanya yang memiliki yang bisa memberi.

"Segenggam kekuatan lebih berarti daripada sekeranjang kebenaran."

Monday, July 24, 2006

Nadine Chandra Winata

Kenapa sih tiba2 semua orang nogmongin Nadine Chandra Winata?
Karena bahasa inggris dia jelek? Karena dia bilang "Indonesia is a beautiful city"? Karena dia bilang "Mother theresa is my admire"?
Trus emang kenapa kalo bahasa inggris dia emang jelek? Tokh kemampuan bahasa inggris dia cuman merepresentasikan kemampuan bahasa inggris mayoritas wanita indonesia lainnya. Tokh skill bahasa inggris belum tentu merepresentasikan kapasitas otak dan wawasan seseorang?
Jelas2 sistem pendidikan kita ga bikin seseorang jadi pintar bahasa inggris. Lagipula bahasa nasional kita kan emang BUKAN bahasa inggris, jadi kenapa harus dipermasalahkan. Dia salah jawab mungkin karena gugup. Kontes internasional, mewakili sebuah bangsa, siapa yang gak gugup sih? Trus kenapa kita hujat. Kenapa gak kita support. Tokh dia wakil bangsa kita. Right or wrong it's my country, right? Tokh kalo dia menang kita juga ikut bangga.
Atau mungkin karena dia cantik trus banyak yg sirik kali ya? Bisa aja kan. Hati orang sapa yang tau. Dia emang cantik kok dan Miss Universe kan emang olimpiade kecantikan, yang diliatnya tampang (mostly), bukan olimpiade fisika, atau olimpiade bahasa inggris (kalo ada).


Atau mungkin karena bahasa inggrisnya jelek dia jadi keliatan bodoh kali ya? Emangnya kalo bodoh dan gak sepintar kita trus kenapa sih? Mungkin karunia Tuhan sama masing2 orang beda2 kali. Ada yang dikasih pinter, ada yg dikasih cantik, ada yang dikasih dua2nya, ada juga yang gak dikasih dua2nya. Rejekinya beda2. Berasa pinter kali ya kita, sampe kita ngerasa punya hak buat mentertawakan orang yang kita anggap bodoh.

Trus kenapa sih gua belain Nadine? I'm not her fans anyway. Mungkin karena bahasa inggris gua juga sama2 pas2an. Merasa senasib kali. Tampang lumayan tapi otak pas2an. Huhu ;p. Well, setidaknya Nadine adalah wakil bangsa indonesia. Tokh kalo pun dia menang kita ikut bangga.

Mengecewakan!!!

Superman Return mengecewakan!!!!

Huh, sebal gua! Untung gua gak bela2in ngantri tiket sampe betis gede buat nonton film ini. Gua lebih milih nunggu sampai satu bulan biar gak usah ngantri dan itupun gua masih kecewa.
Kenapa?
Mungkin karena ekspektasi gua terlalu besar sama film ini. Promosi media yang begitu gencar dan comment temen2 gua yg udah nonton duluan bikin ekspektasi gua begitu tinggi. Teman2 gua bilang filmnya bagus. In fact, in my opinion, the movie is not that good!
B I A S A B A N G E T!!
Iye - iyee. Gua tau kalo Brandon Routh ganteng. Gua sebagai cowok yang, catet : bukan homo, tau kok kalo dia ganteng, atletis, pujaan para wanita. Cewe gua aja sampai gak ngedip ngeliatinnya. Tapi kayaknya film ini cuman mengandalkan kegantengan sang aktor utama aja. Bukannya gua sirik ya, tapi ganteng itu GAK CUKUP buat ngebikin sebuah film jadi bagus. Ini sederet kekecewaan gua sama Superman Retruns:

  • Ceritanya gak menggigit. Alurnya garing, datar, gak berkesan.
  • Beginningnya biasa banget. Gak bikin kita WOW gitu. Gak bikin kita curious.
  • Endingnya udah ketebak dari awal, gak bikin penasaran, dan gak ada dramatis2nya!!
  • Lex Luthor, terkesan kurang serem. Sebagai musuh seorang hero sekaliber Superman, Lex Luthor di Superman Returns, terlalu lemah menurut gua. Kurang jahat, kurang sakti, kurang kejam. Gak layak lah jadi musuh Superman. Cukup jadi musuhnya Panji Manusia Millenium aja.
  • Superman udah kek artis aja dan dia seneng banget disorakin orang! Liat aja adegan sesaat setelah dia berhasil menyelamatkan pesawat terbang. Superman berdiri melambai2kan tangan. Udah berasa jadi artis aja. Gua bingung, ini superhero apa artis.
  • Aktingnya Brandon Routh,sang superman, gak layak buat dikomentarin.
  • Clark Kent nya kurang culun, masih terlalu ganteng. Gak ada bedanya Brandon Routh waktu meranin superman dan waktu meranin Clark Kent. Plis deh. Emangnya semua orang bodoh apa gak tau kalo si Clark Kent itu ternyata adalah superman????
  • Okey. Efeknya udah lumayan kalo dibandingin sama Superman IV dulu. Terbangnya udah kayak beneran. Adegan ditembak peluru juga lumayan. Intinya efeknya lumayan lah. Cuman, efeknya ini sayang banget. Efek yg begitu bagus gak membuat adegannya menegangkan. Atau emang filmnya sengaja gak dibikin gitu? Gua aja sampai sempet ketiduran waktu nonton di bioskop. Gua maksain melek karena gua udah bayar 25 ribu aja. Rugi kalo gua tidur. Terakhir kali gua ketiduran di bioskop waktu nonton Lord of The Ring, film anak2.
  • Terakhir. Film ini adalah PEMBODOHAN. Inget adegan Lex Luthor bilang "otak bakal menang lawan otot". Kurang lebih begitu lah. Padahal pemenangnya adalah superman yang cuma mengandalkan otot. Sedangkan Lex Luthor yang mengandalkan otak kalah. Betul2 pembodohan.

Favorit gua untuk film tahun ini masih MI 3 sama X-Men 3. From scale 1 to 10, I give superman returns 6.

Friday, July 21, 2006

Birth day is an ordinary day

Kemaren adalah ulang tahun gua yang ke-24. Udah tua juga. Yang pasti udah bukan remaja lagi. Udah harus bisa ngambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab sama keputusan yang gua ambil.
Gua lahir ditengah keluarga yang punya nilai bahwa ulang tahun itu gak boleh dirayakan. Alasannya adalah karena perayaan ulang tahun berasal dari agama orang lain katanya. Keluarga gua gak pernah merayakan ulang tahun. Gak ada kue, gak ada pesta, gak ada ucapan selamat.
Dan gua pun akhirnya tumbuh dan terbiasa dengan nilai itu. Nilai yang mengatakan bahwa ulang tahun itu gak boleh dirayakan.
Masuk SMP gua kaget. Teman2 pada ngerayain ulang tahun. Ada tepung lah, telor lah, diceburin ke kolam lah, diiket di tiang bendera lah. Sial bener dulu tuh kalo ada yang tau kita lagi ulang tahun hari itu. Jadilah kita batagor. Tinggal digoreng aja.
Masuk SMA, kuliah, dan kerja. Lingkungan2 yang bilang bahwa ulang tahun itu penting. Ulang tahun itu perlu bahkan harus dirayakan. Minimal mengucapkan selamat lah.
Dan mulai berubahlah nilai yang gua anut, campuran nilai keluarga dan nilai dari lingkungan. Hitam dicampur putih jadi abu2. Dari gak boleh menjadi gak perlu.
Well, sampai sekarang, walopun gua hidup di lingkungan yang menganut nilai bahwa ulang tahun itu perlu bahkan harus dirayakan, nilai warisan keluarga itu belum hilang sama sekali. Nilai lingkungan gak bisa mengeser nilai keluarga sepenuhnya. Ulang tahun menjadi hari yang nyaris biasa aja, gak berbeda dengan hari2 lainnya. Dengan perkecualian orang2 yang dekat sama gua biasanya kasih selamat. Pacar kasih hadiah.
Senang sih dikasih selamat, apalagi dikasih hadiah. Hueheu.
Tapi ya biasa aja.
Buat gua hari ulang tahun bukanlah hari dimana gua berhak menjadi seseorang yang special. Itu cuma itung2an akta kelahiran dalam kalender matahari. Cuma sebuah angka yang harus masuk di KTP, SIM, dan kebanyakan formulir. Just a part of personal identity.
Birth day is an ordinary day.

Jakarta gempa!!!

Rabu kemaren Jakarta diguncang gempa 6,2 skala richter. Pusatnya sih katanya di selat sunda, jadi lumayan jauh dari jakarta mah. Menurut skala MMI, gempa kemaren masuk skala I-II dari 12 skala. Jadi ya masih termasuk ringan lah. Tapi buat orang yang kerja di gedung bertingkat, gempa ini cukup terasa, katanya. Kronologis kejadian gempa di kantor gua kemaren sebagai berikut :
Gua ke lantai 12, mau ngecap karcis parkir.
Orang2 pada panik.
Gua ngecap karcis parkir.
Orang2 mulai pada keluar ruangan menuju tangga darurat.
Gua masih bingung kenapa kepala gua kayak pusing gituh.
Satpam mulai panik ngebimbing orang2 lewat tangga darurat.
Gua mau naik lift turun ke bawah.
Satpam melarang gua naik lift. Tidak baik buat kesehatan, katanya.
Jadi lah gua turun lewat tangga darurat dari lantai 12! Menyesali nasib sepanjang jalan. Huhu.
Setidaknya sekarang gua tau kenapa orang menciptakan lift.

setangkai mawar putih

cerpen ketiga gua nih. In memoriam of Theo Haryanto.

SETANGKAI MAWAR PUTIH

Sore itu sepulang sekolah Arif menemani Riska beli buku di Gramedia. Riska bilang dia pengen beli novelnya Fira Basuki, Biru. Gramedia, yang ada di jalan merdeka, emang gak jauh dari SMUN 3 Bandung, tempat mereka sekolah sekarang. Arif nganter Riska pakai BMW andalannya. Bebek Merah Warnanya. Kendaraan klasik warisan leluhur, sejak 1970. Riska temenan deket sama Arif sejak mereka ambil ekskul yang sama, Majalah Sekolah. Riska adalah pemimpin redaksi. Sedangkan Arif, pembantu umum.
Waktu mereka lagi cari novel itu, lewatlah dua orang taruna akademi militer (akmil), mau bayar di kasir. Tampan. Mereka pakai seragam dinas malam, dengan jas dan baret warna coklat, dan pedang panjang di pinggang. Kalo berjalan prok prok prok. Aku seorang kapiten. Mereka berjalan dengan gagahnya. Sepatunya mengkilat. Cling, cling, cling. Mata ikat pinggangnya mengkilat. Cling, cling, cling. Pedang panjang pun mengkilat. Cling, cling,cling. Jidat mengkilat. Okayh, stop it!
Kalo diperhatiin sekilas sih sebenernya Arif gak beda jauh sama taruna-taruna itu. Mata sama dua, kuping sama dua, rambut sama hitam. Cuman ada beda sedikit sih. Yang satu terlihat sehat walafiat, gagah perkasa, sakti mandraguna. Yang satu terlihat seperti penderita komplikasi cacingan, disentri, dan epilepsi akut selama 5 tahun berturut2. Yang satu akan membuat orang menoleh dan mengundang decak kagum. Yang satu akan membuat orang menoleh dan mengundang belas kasihan. Beda sedikit. Arif juga manusia.
Riska masih bengong, menatap taruna2 itu sampai mereka turun tangga dan hilang dari pandangan. Riska emang suka pria-pria berseragam, apalagi taruna akmil. Riska bilang sama Arif, suatu hari bakal ada seorang taruna datang, mengenakan seragam dinas malam lengkap dengan pedang panjangnya, membawa mawar putih, dan katakan cinta. Riska punya mimpi untuk menikah dengan seorang perwira angkatan darat. Arif berjanji dalam hati, tahun depan dia akan masuk akademi militer dan mewujudkan mimpi Riska.

Singkat kata, setelah melewati proses tes yang rumit dan bertele2 khas birokrasi Indonesia, Arif diterima di akademi militer. Arif gak ngasih tau Riska dia keterima disitu karena dia pengen kasih kejutan buat Riska.
Enam bulan pertama di akmil adalah neraka buat Arif. Tiap hari lari pakai seragam lapangan lengkap dengan sepatu boot, helm baja, ransel, dan senapan. Sarapan paginya jalan jongkok dan lompat kodok. Bel bangun pagi, Yang Bunyinya Kayak Terompet Jaman Romawi Kuno Dan Volumenya Bisa Bikin Panik Orang Satu Kampung (YBKTJRKDVBBPOSK), berdering jam setengah 5 pagi. Arif dan kawan-kawan langsung panik pakai seragam olahraga, lari keliling akmil, yang notabene luasnya 10 kali luas kampus UI depok. Abis itu langsung mandi bareng2. Arif mengalami degradasi moral dalam masalah mandi. Jaman SMA, Arif mandi sendiri sambil bergoyang menyanyikan lagu Anita Bahar. Sekarang, Arif mandi bareng bersama 35 orang teman satu barak, menciduk air dari bak besar memanjang, bugil, bergoyang bersama sambil nyanyi garuda pancasila. Sampai2 ada seorang temannya yang dijuluki provost karena, maaph, “helm”nya berwarna putih. Kalo gak mandi bareng, mana ketahuan coba?! Benar2 degradasi moral. Setelah mandi dan berpakaian, yang total memakan waktu kurang dari 5 menit, para kopral berbaris menuju ruang makan bersama untuk sarapan pagi. Dasar tentara. Sarapan pagi aja pakai baris dulu. Pakai acara apel pula untuk pengecekan personel.
“Lapor! Kopral barak 5. Jumlah 36 orang. Lengkap. Siap melaksanakan sarapan pagi. Laporan selesai!”
“Laksanakan!”
“Laksanakan!”
Sarapan pagi, setelah lari keliling akmil, bukanlah surga untuk para kopral, karena harus duduk satu meja dengan senior2 nya, sersan dan mayor (sersan = tingkat 2, mayor = tingkat 3, red). Meja makan berbentuk persegi panjang. Mayor duduk di ujung meja, saling berhadapan. Istilahnya kepala meja. Sedangkan kopral kayak Arif duduk di samping meja. Istilahnya, kacung. Mau makan, “Ijin makan Bang!”. Mau tambah nasi, “Ijin tambah nasi Bang!”. Mau tambah minum, “Ijin tambah minum Bang!”. Mau nasi goreng, “Nasi goreng satu Bang! Jangan lupa telornya dipisah!”. Abis itu langsung dijitak sama mayornya. Kalo gelas mayornya kosong, kopral harus sigap menuangkan air ke gelas mayornya. Kalo mayor ingin tambah nasi, kopral harus sigap menyediakan nasinya. Kalo mayor ngelucu, kopral harus ketawa. Kalo mayornya ngegaring, kopral harus ketawa juga. Pendeknya, mayor adalah raja, kopral adalah hina dina. Pernah suatu kali Arif gak sigap menuangkan air ke gelas mayornya yang udah kosong, mayornya itu langsung memencet gelasnya sendiri sampe pecah. Malam harinya Arif gak tidur dan direndem di bak kamar mandi sang mayor sampai subuh setelah sebelumnya disuruh push up tiga jari sambil nyanyi lagu indonesia raya.
“Kopral Arif masih kuat?”
“Siap mayor! Masih kuat!”
Arif melanjutkan push up sampai 25 kali.
“Kopral Arif masih kuat?”
“Siap mayor! Masih kuat!”
Arif melanjutkan push up sampai 50 kali.
“Kopral Arif masih kuat?”
“Siap mayor! Tidak kuat. Capek mayor!”
Plakkk!!! Arif kena jitak.
“Bodoh kamu! Harusnya bilang siap mayor masih kuat! Ngerti kamu?”
“Siap mayor. Mengerti!”
“Kopral Arif masih kuat?”
“Siap mayor! Masih kuat!!”

Pelajaran di kelas adalah surga bagi kopral. Sebagian kopral tertidur pulas, sebagian lagi mimpi. Biasanya sih para dosen udah maklum. Kalo ada kopral yang tertidur saat pelajaran di kelas, dosen akan membangunkannya dengan tepukan lembut. Setelah itu menyuruh sang kopral untuk mencuci muka dan lari keliling lapangan bola 12 keliling agar tidak mengantuk lagi.
Jam 12, bel YBKTJRKDVBBPOSK, berbunyi lagi. Waktunya makan siang. Makan siang adalah ajang refreshing bagi para mayor setelah pusing dengan pelajaran di kelas. Bagi kopral, makan siang adalah ajang untuk melatih daya ingat. Kegiatan utama di meja makan adalah ‘Tes Siapa Saya?’. Setelah berkenalan sekali, kopral harus menghapal baik2 nama lengkap, jabatan, serta asal daerah mayornya. Lupa adalah dosa besar. Siang itu seorang mayor segera menutupi papan namanya dan bertanya, “Saya siapa kopral?”. Arif ingat. Dia pernah kenalan sama mayor yang satu ini dan langsung menjawab, “Siap! Sersan Mayor Taruna Wisnu Kristianto. Jabatan, Wakil Komandan Polisi Taruna. Asal, Kodam V Siliwangi, Bandung!”. Pernah suatu kali Arif lupa nama seorang mayor, padahal dulu pernah berkenalan. Mayor itu berkata dengan lemah lembut, “Kopral, nanti sehabis apel malam, main2 ke paviliun saya ya”. “Siap Mayor!”. Malam itu Arif menerima pukulan 12 kali di perut, membersihkan kamar mandi sang mayor, dan sebagai makanan penutup guling2 dua keliling lapangan bola. Arif langsung muntah2.
Bukan sekali dua kali Arif ingin mengundurkan diri dari akmil. Tapi Arif mencoba untuk bertahan. Masih dengan mimpinya. Suatu hari akan datang menemui Riska mengenakan seragam dinas malam lengkap dengan pedang panjangnya, membawa mawar putih, dan katakan cinta.

Hari itu Arif udah enam bulan di Akademi Militer. Udah enam bulan pula Arif gak pulang ke kampung halamannya di Bandung. Ada pengumuman bahwa para kopral dipersilahkan memilih posisi yang diinginkan di Canka Lokalanta. Canka Lokananta adalah grup drum band akademi militer. Setiap taruna wajib menjadi bagian dari Canka Lokananta, hanya saja alat yang dipegang memiliki gengsi tersendiri. Tentu saja yang paling bergengsi adalah posisi Penata Rama, pemimpin drum band, yang berdiri di depan barisan dan melakukan atraksi2 yang berbahaya dengan tongkatnya yang panjangnya 1,5 meter. Hanya saja untuk posisi ini, selain kekuatan badan, faktor ganteng juga diperhitungkan. Arif yang menyadari tampangnya pas2an (pas buat dijitak, pas buat dicela), keluar dari kompetisi. Posisi bergengsi lainnya adalah macan. Macan adalah sebutan bagi pemegang bass drum terbesar. Itu lho, bass drum yang segede2 gaban. Berbeda dengan pemegang bass drum di drum band umum, di akmil macan tidak mengikuti barisan. Dia berjalan2 mengelilingi barisan, sambil sesekali melakukan atraksi yang berbahaya, seperti berjalan sambil menggigit ujung bass drum, mengangkat bass drum dengan satu tangan sambil memukul dengan tangan yang lain, melempar2 bass drum, berguling2 sambil memukul bass drum, nelen bass drum bulat2, dan atraksi2 nekat lainnya. Beda tipis sama debus banten lah. Mereka juga menggunakan kostum yang berbeda dengan yang lain, seragam lapangan loreng2 dengan topeng kepala harimau dan jubah kulit harimau. Pokoknya mah gaya lah!
Arif memilih kompetisi di posisi ini.
Siang hari itu 50 kopral calon macan berkumpul di lapangan untuk di tes. Yang mengetes adalah mayor2 yang memegang posisi macan. Tes pertama adalah tes fisik. Lari bawa bass drum, guling bawa bass drum, angkat bass drum pakai satu tangan, berputar2 dengan bass drum. Pendeknya semua aktifitas membawa bass dum. Ke kamar mandi pun bawa bass drum. Hehe. Gak lah. Hanya 8 orang bertahan sampai tes terakhir. Arif masuk hitungan.
Tes terakhir itu adalah tes mental. Para calon macan disuruh mengangkat bass drum tinggi2 sambil nyanyi maju tak gentar. Tau kan? 'Maju tak gentar, membela yang bayar. Maju serentak, bos kita diserang'. Ya gitu lah pokoknya. Ketika Arif sedang mengangkat bass drum itu tinggi sambil menyanyikan lagu maju tak gentar keras2, tiba2 satu bogem mentah nyasar diperutnya. Buuuukkk!!! Arif terkesiap tapi masih bisa bertahan. Dia udah memprediksi datangnya pukulan itu. Mayor yang mukul Arif kaget melihat pukulannya tidak memberikan dampak yang material. Dia bersiap memberikan tes berikutnya, mundur jarak lima meter, pasang kuda2, lari, lompat. Grusakkk!! Mayor itu kepeleset sebelum melompat dan tersungkur menabrak kandang ayam. Mayor itu bertambah marah. Kali ini dia mengambil ancang-ancang lebih jauh, 10 meter, pasang kuda2, lari, lompat dan Buuaaaaakkkkk!!!!! Sepatu boot mayor itu melakukan pendaratan mulus di perut arif. Arif tersungkur, mengeluarkan darah segar dari mulutnya, dan pingsan. Arif dilarikan ke rumah sakit.

Malam itu Arif datang ke rumah Riska, mengenakan seragam dinas malam, lengkap dengan pedang panjang berkilatnya. Arif membangunkan Riska yang udah tertidur pulas dan mengagetkan Riska dengan kedatangannya yang tiba2 itu. Arif memberi Riska setangkai mawar putih. Riska masih berusaha menambah watt matanya, mengumpulkan nyawa, ketika Arif mengatakan cinta. Cinta yang sudah tiga tahun terpendam dalam hati, bersembunyi dalam topeng persahabatan. Arif gak berlama2 di kamar Riska. Setelah mencium kening Riska, Arif pun beranjak pergi.

21 tembakan kehormatan menggetarkan tanah pemakaman, menggetarkan jiwa setiap orang yang hadir. Jiwa orang tua yang melihat anaknya mati muda sia2. Jiwa seorang teman yang kehilangan sahabat setia. Arif gak pernah berhasil keluar dari rumah sakit. Dokter mengatakan limpanya pecah karena pukulan benda tumpul. Setelah seminggu dirawat dalam keadaan koma, Arif akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Mayor yang melakukan pemukulan dipecat dengan tidak hormat dan sedang menjalani persidangan. Komandan Resimen Koor dan Penata Rama Canka Lokananta diturunkan dari jabatannya, mempertanggungjawabkan kegagalan kepemimpinannya.

Mentari pagi mulai tersenyum cerah saat Riska terbangun dari tidur, tidak yakin atas apa yang dialaminya semalam. Tapi dia tersenyum saat melihat setangkai mawar putih tergeletak diatas meja belajarnya.

Wednesday, July 19, 2006

olympiade fisika

Dapet email tentang kemenangan beberapa putra indonesia di kancah olimpiade fisika internasional. Terharu. Dan malu.
Terharu karna Indonesia isinya bukan cuma tukang tipu, tukang korupsi, dan tukang sate ayam, tapi juga brilian2 yang mampu mengharumkan nama negeri ini. Negeri yang katanya dekat dengan Bali.
Malu karena ingat semasa SMA dulu langganan her fisika karena nilai ujiannya sering banget kurang dari 6 sampe akhirnya kejeblos IPS, masuk accounting, dan jadi auditor.
Malu karena sampai umur segini masih blum bisa membuat orang tua bangga, apalagi bangsa dan negara. Satu2nya lomba yang pernah gua juarai adalah lomba balap karung dan lomba makan krupuk 17 agustus 1995. Lumayan dapet buku tulis ciamik bergambarkan panda sedang salto di udara.

Gua masih teringat bagaimana dulu teman SMA gua gak pernah belajar menjelang ujian tapi tetap mendapatkan 9. Sedangkan gua, belajar sampe matanya udah segede telor ayam dan mendapatkan her. Tapi mungkin disitulah letak keadilan Tuhan. Beberapa orang dikasih tampang pas-pasan tapi dianugerahi IQ yang brilian. No wonder lah kalo IQ gua pas2an. Huhu.

Eniwei, dalam bidang fisika Indonesia udah bisa membuktikan diri. Sekarang ditunggu aja Indonesia bisa ikut ajang piala dunia dan sampe ke final.

Hidup Persib!!

Thursday, July 13, 2006

keberanian

Gua menatap ke atas sana, menatap dinding itu yang diam dengan angkuhnya. Dinding itu balik menatap dan mengejek, "ayo kalo lu emang bisa! coba aja!". Gua masih terdiam, menarik nafas dalam2, menatap dinding itu lekat2. Tangan berkeringat dingin. Gua melafalkan dzikir, "aku bisa", 33 kali dalam hati. Berharap keberanian akan datang bersama dzikir "aku bisa" yang gua lafalkan, bersama udara yang gua hirup dalam2.
Tiba giliran gua. Gua pakai sepatu khusus itu. Gua pasang tali pengaman dan mulai memanjat. Gua memanjat dengan cepat, takut keberanian yang gua paksakan itu keburu menguap. Terdengar suara teman2 dibawah menyemangati. "Ayo Bi. Terus naik. Jangan berhenti!". Gua terus memanjat, melawan ketinggian, melawan rasa takut gua sendiri. Sampai tiba di suatu titik dimana ketakutan udah menjadi monster yang terlalu besar untuk gua lawan. Dinding itu menang. Gua menyerah sebelum mencapai puncak. Gua phobia ketinggian.
Sial.
Gua memaki dalam hati. Gua tau sebenernya gua masih bisa. Tapi ketakutan itu menyergap begitu hebatnya, terlalu besar untuk dilawan.
Wall climbing kemaren, yang bikin gua sadar bahwa phobia gua belum hilang, membuat gua bertanya2 apakah memang para pemberani itu dilahirkan?
Ada orang melakukan hal2 ekstrem, panjat tebing tanpa tali pengaman sama sekali. Petinju bertarung di atas ring sampai salah seorang tumbang atau menyerah kalah. Tentara bertempur di hutan2, bertaruh nyawa. Mereka menunjukkan satu hal. Keberanian.

Seorang bijak berkata "Bahkan para ksatria perberani pun, kakinya bergetar di medan perang". Gua melihat pertandingan tinju di TV beberapa kali. Kamera memperlihatkan kondisi petinju sebelum naik ke atas ring. Ada yang berdoa. Ada yang bernyanyi. Terlihat bahwa mereka pun merasakan takut. Bahkan petinju yang udah khatam naik turun ring, bertanding berpuluh2 kali pun, saat akan bertanding masih merasakan takut. Takut kalah, takut KO. Gak ada orang yang benar2 bebas dari rasa takut.
Dan rasa takut bukan hanya saat kita melakukan hal2 ekstrem seperti panjat tebing atau bertarung. Rasa takut menyergap saat kita akan bicara di depan umum, saat menghadapi ujian, saat kita menghadapi lingkungan baru, saat malam pertama. hehe. Ketakutan muncul saat kita melakukan hal yang tidak biasa, hal yang diluar wilayah nyaman kita. Makanya, semakin sering kita melakukan suatu hal, semakin tidak takut kita, semakin biasa. Orang bilang, bisa karena biasa. Mungkin gua masih merasakan ketakutan saat wall climbing kemaren, karena itu saat pertama gua dan mungkin karena gua gak banyak berusaha untuk menghilangkan phobia gua.

Keberanian bukanlah tidak merasa takut. Keberanian adalah menghadapi apa yang kita takutkan. "Face your fear!".

sayangnya

di dunia percintaan yang penuh warna warni ini ada satu kata ajaib yang bisa mengubah gemerlap cinta menjadi kelabu, terang menjadi suram, bahagia menjadi hina dina, tampan menjadi tampan. ya kalo memang dasarnya sudah tampan, ya tetep aja tampan. bukti hidup, gua. ;p
kata ajaib itu adalah 'sayangnya'.

"cynthia aku suka kamu.."
"sayangnya aku tidak."
"cynthia, aku sayang kamu.."
"sayangnya aku udah punya pacar dan sayangnya aku gak sayang sama kamu.."
"cynthia, aku sayang kamu. aku ingin kamu semenjak pertama kali kita bertemu.."
"aku tau. sayangnya aku udah menikah dan sayangnya aku masih gak sayang sama kamu."
"cynthia, aku ingin menjadi pendamping hidupmu, menghabiskan sisa umurku bersamamu."
"sayangnya aku gak mau kamu menjadi pendamping hidupku. walopun suamiku udah meninggal dan aku udah punya 12 orang cucu, sayangnya aku masih belum bisa sayang sama kamu.maaph2 aja ya."
"cynthia, aku tak bisa mencinta wanita lain selain dirimu.."
"aku terharu ranol. sungguh. sayangnya, walopoun kamu adalah makhluk berkelamin jantan terakhir di dunia ini, aku masih belum bisa sayang sama kamu."

well, cinta memang indah, sayangnya terkadang hidup memang kejam.

Monday, July 10, 2006

menulis cerpen

ternyata menulis cerpen itu susah saudara-saudara sekalian!
yang pasti, menurut gua, menulis cerpen itu lebih susah daripada mengupil.
mengapa?
karena menulis cerpen membutuhkan lebih dari satu jari. it's 4 sure!! dan yang pasti menulis cerpen membutuhkan waktu yang lebih lama daripada mengupil, terkecuali kalo 'the thing' yg kita cari itu bersembunyi di lubang terdalam. in that case, mungkin kesulitan mengupil bisa naik satu level. tapi secara general, menulis cerpen masih menang.

walopun mengupil dan menulis cerpen adalah dua buah kegiatan yg berbeda, kita bisa melakukan keduanya sekaligus. ketika kita mengupil, kita bisa sambil berimajinasi, memikirkan cerita yg bakal kita tulis di cerpen. ini salah satu pelajaran yg gua ambil dari "7 habits of highly efficient people". 'prinsip nomor satu = 'manfaatkan waktu anda se-efisien mungkin'. mengupil sambil berimajinasi adalah salah satu tips yg bisa yg gua implementasikan dalam dunia nyata. selain waktu menjadi lebih efisien, kenikmatan yg diperoleh juga double!

eniwei, menulis cerpen itu mengasyikkan. membiarkan otak kanan kita bekerja, menerbangkan imajinasi kita sampai ke langit ke tujuh, mengeksplore dunia yg belum kita sentuh dan mungkin takkan pernah. namanya juga imajinasi. di tengah dunia yg didominasi otak kiri, berimajinasi yg notabene full menggunakan otak kanan bisa amat mengasyikkan.
ketika kita menulis cerpen, kita membentuk sebuah atau dua buah tokoh, menamai tokoh2 itu, kita membuat dunia&waktu yg menjadi settingnya, kita menentukan apa yg terjadi pada tokoh itu, dan bagaimana akhirnya cerita itu. berasa jadi dewa gak sih?

belum lagi saat kita berbagi cerita itu sama orang laen dan tau bahwa orang2 menikmati khayalan kita itu. tersenyum, tertawa, dan tersentuh. mantabb rasanya. ;p

eniwei, u/ killing time & melatih otak kanan, menulis cerpen bisa jadi satu alternatif (selain mengupil tentunya).

Thursday, July 06, 2006

3078 MDPL - sebuah jawaban

cerpen lagi. nyambung yg kemaren. hope u;ll enjoy it. piss.


3078 METER DIATAS PERMUKAAN LAUT - sebuah jawaban

Kampus UNB. September 2002.

Tahun akademik baru. Ospek fakultas. Mahasiswa-mahasiswa baru pada panik nyariin tanda tangan senior. Selama masa ospek, mahasiswa-mahasiswa baru emang diwajibkan u/mendapatkan tanda tangan dari senior dengan quota tertentu. Hal ini bertujuan, tentunya u/memfasilitasi anak baru supaya lebih kenal dengan seniornya dan memfasilitasi senior2 yang masih jomblo u/mendapatkan jodoh.
Tujuan yang mulia.

Matahari tersenyum cerah dan awan masih malu2 menampakkan dirinya. Sedaaap. Di ruang C dosen mata kuliah kewiraan sedang menerangkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan bahwa judi itu haram. Setelah mempertimbangkan bahwa dia cukup hapal sila ke-3 pancasila, Andri memutuskan nitip tanda tangan kepada kawan kepercayaannya dan memilih u/nongkrong di kantin FE.
Kantin ini emang pewe banget. Selain lokasinya strategis u/melihat lalu lintas mahasiswi2 cantik dari fakultas sebelah, juga ga jauh dari ruang kuliah. Jadi kalo ada absen panggil, tinggal masuk kelas. Aman.

Andri. Mahasiswa semester 3 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Bandung. Rambut kribo metalik dan gigi gak rata. Badan kurus layaknya seorang pemadat dan muka jauh dari kesan ganteng apalagi simpatik. Ibu-ibu yang seangkot sama dia sering kali melayangkan tatapan iba dan berdoa dalam hati semoga anak mereka gak seperti Andri jika besar nanti.
Tapi ada membedakan Andri dari mahasiswa2 yang lainnya. Dia punya karisma. Setiap kali melambaikan tangan pasti angkot2 langsung berhenti dan tukang ojek menghampiri. Hehe. Bukan. Bukan karisma yg seperti itu. Pembawaannya yang ceria dan super pede bisa mengeliminir penampilannya yang minim. Dia pintar meyakinkan orang dan gaya bicaranya persuasif. Mantaap.

Eniwei, saat Andri sedang menyeruput es buahnya, tiba2 ada seorang makhluk manis menghampiri.
“Allow kang. Lagi sibuk ga? Boleh kenalan?”
Heueheu. Andri tertegun dan gak mempercayai keberuntungannya hari ini. Serasa bidadari turun dari angkot. Kapan lagi ada cewe cantik datang dan ngajak kenalan duluan kalo bukan di ospek fakultas? Pakai acara tersenyum ramah lagi. Bener2 deh. God must be smiling right now.
“Allow juga”. Andri tersenyum, memamerkan giginya yg gak rata itu.
“Nama saya Astri. Astriana Mahadewi. Nama akang siapa?” Ckckck. Namanya memang seindah orangnya, kata Andri dalam hati.
“Saya Andri. Kamu anak baru ya?”
“Iya kang”.
“Dari SMA mana?”
“Dari SMAN 8 Jakarta kang”.
“Ooh. Pinter dong”.
“Ah, gak juga kang. Akang dari SMA mana?”
“Jangan panggil kang ah. Geli. Panggil mas aja”.
“…”
“Hehe. Panggil Andri aja maksudnya. Saya dari SMAN 70”.
“Ooh. Boleh minta tanda tangannya kang?”
“Oh. Boleh2. Tapi ada syaratnya”.
“Apa kang?”
“Kamu harus cari bunga mawar merah dan kasih saya. Paling telat ntar sore.”




Agustus 2005.

“Sembilan puluh lima, semmbilan puuh luh en..nnnam, sembilan puluh tuuu.. juh, se..ra..tussss. ARGHHHH..”
Andri lagi latihan push up. Udah setaun ini Andri rajin banget olahraga. Push up. Sit up. Lari pagi. Kadang sampe sehari tiga kali Andri latihan. Setiap habis makan. Hehe. Gak lah. Emang minum obat?
Bukan buat ikut element body kontes Andri latihan. Bukan buat jadi jagoan. Andri hanya ingin jadi pria yang lebih kuat. Yang bisa memberikan rasa aman. Buat Astri.
Andri juga ga pernah bolos kuliah lagi. Setiap tugas dia kerjakan. Andri belajar mati-matian. Seringkali begadang sampai larut malam. Mati diganjel korek api udah biasa. Dan bukan sekali dua kali Andri tertidur di meja belajarnya. Dia pengen cepat lulus kuliah, cum laude kalo bisa. Andri juga lebih rajin sholat. Walopun bacaannya ga jauh dari kulhu dan An-naas.
Semua demi Astri.

Masih teringat jelas di benaknya kata – kata Astri setahun lalu, sehari setelah dia ngasih edelwis buat Astri.

Belum pernah dri.
Belum pernah Astri mendapatkan cinta setinggi ini.
Setinggi puncak gunung, sejajar dengan awan-awan.
Astri betul-betul tersanjung. Sungguh.
Tapi tolong, jangan lagi minta Astri jadi pacar Andri.
Astri mau lebih dari itu.
Lamar Astri.
Kalau memang cinta Andri seperti bunga edelwis yang tak pernah layu,
Astri mau menunggu.
Sampai Andri siap.
Karena cinta sejati mau menunggu.


Seminggu kemudian Astri pindah ke medan. Ayahnya dipercaya u/menjadi kepala cabang salah satu bank BUMN disana. Astri anak tunggal dan ibunya udah meninggal. Astri ingin menemani ayahnya disana.

Setiap kali Andri down, setiap kali dia kangen sama Astri, ditatapnya mawar merah kering yang udah terbingkai dalam kaca. Mawar merah pemberian Astri waktu pertama kali berkenalan. Hanya dengan menatap mawah merah itu sejenak, Andri mendapatkan semangatnya kembali.

Dan semuanya terbayarkan. Andri lulus kuliah tepat waktu. Cum laude. Sudah dua bulan ini Andri bekerja di salah satu perusahaan minyak asing di Jakarta. Andri menunggu wisudanya minggu depan. Astri berjanji akan datang.


Jakarta. 5 September 2005.
Andri sedang asyik push up sambil nonton TV. Ada breaking news. Mandala Air Lines yang bertolak dari bandara polonia medan mengalami kecelakaan. Pesawat yang ditumpangi Astri. Andri panik. Dia langsung bertolak ke bandara saat itu juga u/mencari informasi. Baru sore hari Andri dapat keterangan yang jelas. Nama Astri ada di daftar korban. Andri pingsan.

Jakarta. 5 Maret 2006.
Andri meletakkan sekuntum mawar merah di pusara Astri. Dia berdoa sejenak. Udah enam bulan berlalu sejak kepergian Astri tapi baru kali ini Andri bisa menguatkan diri u/mengunjungi pusaranya. Andri gak menangis. Dia tau Astri ingin dia tetap tegar.

Dan pabila mentari pagi dan purnama bersatu.
Cahyanya takkan mampu melebihi keindahanmu.


nb : Dedicated for Natalia Magdalena Sitanggang. Seorang korban kecelakaan Mandala Air Lines Polonia, Medan. Seorang teman. May God bless you.

Tuesday, July 04, 2006

3078 meter diatas permukaan laut

lagi belajar nulis cerpen nih. first time. hope u'll enjoy it.


3078 METER DIATAS PERMUKAAN LAUT

Andri pusing. Udah tiga taun dia kenal Astri, tiga kali dia nembak Astri, tiga kali pula dia gagal. Seharusnya dia udah dapet payung cantik atau gelas menarik. Beragam cara katakan cinta udah dia lakukan. Nembak pertama sambil makan bareng, gagal. Alasan Astri, klasik, pengen konsen belajar dulu. Nembak kedua, di depan kost2annya Astri, Andri salto dua kali di udara sambil bawa mawar merah, gagal. Alasannya, Astri lebih suka mawar putih. Nembak ketiga, di kantin kampus, bawa gitar sambil nyanyiin lagu Metallica. Gagal. Alasannya, buat Astri daripada musik metal lebih baik musik jazz.

Lalu Astri punya pacar.

Dan sialnya Astri awet bener sama pacarnya yang satu ini. Sebulan. Dua bulan. Tiga bulan. Andri masih aja berharap. Selama janur kuning belum berdiri, masih terbuka kesempatan pikirnya. Setahun. Dua tahun. Selama matahari masih terbit dari timur, selama Jakarta masih macet, pikir Andri. Ckckck. Tiga tahun. Sampai akhirnya terdengar kabar Astri putus sama pacarnya yang lama. Pacarnya selingkuh.

Hati Andri berbunga-bunga. Harapan kembali datang seperti bunga sakura bermekaran di musim semi. Huhuuuy. Emang endah betul kalo orang lagi jatuh cinta. Cuman dia gak tau gimana lagi caranya nembak Astri biar Astri mau jadian sama dia. Sampai suatu saat, Armas, temen kuliah Andri ngajakin dia naik gunung.

Dan otak kreatif Andri pun mulai bekerja. Dia pernah denger kalo bunga edelwis itu abadi, ga pernah layu. Sebenernya sih berlian yang abadi, lebih elegan pula, cuman mahal euy. Status Andri sebagai mahasiswa perantauan dan penghasilan tambahannya dari ngasih les privat Pancasila buat anak SD tidak cukup membantu. Andri belum mau masuk buser karena tertangkap maling berlian di toko terdekat. Dia pengen ngasih Astri edelwis yang dia ambil edelwis dari puncak gunung dengan tangan dia sendiri.

Ini pertama kalinya Andri naik gunung. Serem juga. Bukan sekali dua kali dia denger ada orang ilang di gunung. Andri berdoa, “Tuhan lindungi aku, demi cinta”.

Berangkatlah Andri dan kawan kawan. Mereka milih jalur pendakian linggar jati jadi mereka harus naik bis dulu ke kota Cirebon sebelumnya. Kebeneran ada temennya Armas disana. Mereka milih pendakian malam hari. “Kalo malam ga begitu panas, jadi gak gitu capek dan kita gak bakal banyak minum”, begitu kata Armas yang udah malang melintang di dunia pendakian. Dan karena di puncak gak ada sumber mata air, mereka harus bawa air dari bawah. Mereka bawa 15 liter, Andri kebagian lima liter. Plus bawa tenda, jaket, makanan, dan baju, berat ransel Andri sekitar 10 kilo. Gapapa, pikir Andri. Demi cinta.

Satu jam pertama Andri memimpin di depan. Walopun gak tau jalan, impian akan edelwis bikin dia antusias dan memimpin pendakian. Sering kali Andri harus manggil temen2nya yang ketinggalan di belakang. Tapi itu satu jam pertama. Setelah itu Andri mulai kelelahan. Tiap 10 menit sekali Andri minta berenti. Capek. Konsentrasi mulai buyar. Ditambah gelapnya malam, bukan sekali dua kali Andri kepeleset terguling-guling dan kepentok pohon. Huhu. Nasib, nasib. Dia heran ngeliat rekan perjuangannya yang masih sehat walafiat tak kurang suatu apa, sambil ngerokok lagi. Kurang tantangan kali ni orang. Andri mikir, mungkin rekan2 sependakiannya itu punya silsilah kekerabatan yang lebih dekat sama orang utan ketimbang dia.

Dan pendakian terus berlanjut sampai 12 jam. Andri yakin, besok pagi begitu nyampe puncak, dia pasti mencret-mencret. Demi cinta.

Puncak Gunung Ciremai emang ga ada duanya, pikir Andri. Dari puncak kita bisa ngeliat kawahnya yang masih aktif. Sekali-kali terlihat asap muncul dari kawah itu. Awan-awan nampak sejajar sama kita. Berasa ada di negeri diatas awan. Denger2, Gunung Ciremai ini adalah gunung tertinggi di Jawa Barat. Bener2 gak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Kota Cirebon sebelah utara yg punya pantai itu bener2 keliatan nyambung sama laut jawa. Ckckck. Dan pendakian selama 12 jam malah membuat pemandangan ini lebih indah lagi. Andri inget Astri. Buat Andri, Astri lebih indah.

Mereka bikin tenda di situ cuma semalam. Besoknya langsung turun gunung. Dan seperti yang dibilang Armas, di lereng menuju puncak memang banyak ditumbuhi edelwis, bunga abadi. Andri cuma metik satu tangkai, buat Astri.

Kosan Astri. Ruang tamu. Jam sembilan malem. Andri abis ngajakin Astri nonton Spiderman. Andri pamit pulang. Tapi sebelum itu dia ngasih secarik kertas buat Astri. Di kertas itu ada setangkai edelwis.



3078 meter diatas permukaan air laut
12 jam pendakian menuju puncak
10 kilogram keril bag di bahu
1 kuntum edelwis untuk gadis termanis

Gn.Ciremai, 17-19 Agustus 2004


NB : Astri, kalo kamu mau, akan kudaki semeru buat kamu.



Astri emang ga bilang apa2 saat itu. Cuma tersenyum tipis dan matanya berkaca-kaca.

Monday, July 03, 2006

mencari jerapah

waktu menunjukkan pukul empat lewat enam belas menit. bentar lagi pulang. huhuy!!!
kabar baik hari ini adalah hari ini gua santai. gua ga dapat kerjaan apa-apa. pergi ke kantor, internetan kesana kemari, pulang, dan dibayar untuk itu. huhuhu.. bahagianya hatiku. it's kind of job that most people wants. believe me, even pegawai negeri aja kalah santai sama gua.
kabar buruknya adalah GUA PENGEN NELEN JERAPAH tapi GAGAL. beneran deh. this "sitting-eight-hours-in-the-office-doing-nothing" begin to kill me. tadi tuh gua udah coba-coba nyari-nyari jerapah buat gua telen supaya ada kegiatan selain browsing dan mencari kutu di rambut teman tapi di plaza 89 ini nampak udah ga ada lagi gajah yg masih survive. did i say gajah? well, gajah jerapah, what's the different?!
berhubung kegiatan gua mencari jerapah gagal maka akhirnya seperti biasa gua pergi ke basement mencari rokok. gua pencaya rokok bisa memberikan sedikit petunjuk sama gua, kenapa populasi jerapah bisa punah secepat itu di plaza 89.
honestly, sampe sekarang gua belum tau jawabannya. mungkin nanti sebelum pulang gua coba lewat ragunan dulu kali yah, sapa tau monyet2 disana tau jawabannya. eniwei, sodara jauh gua yg satu itu emang biasanya bisa ngasih jawaban yg gak kepikiran sama gua.

gua siap2 dulu ah. kasian monyet2 pada nunggu..



Friday, June 30, 2006

Superman Returns

"Superman Returns" udah di-launch kemaren. For some reasons, I've never really like this character. Superman, sebagaimana namanya, adalah seorang manusia yg super. Selalu diperankan oleh aktor yg luar biasa ganteng & bertubuh proporsional. Character superman ini baik hati dan suka menolong, dan punya kekuatan yg dimiliki nyaris semua superhero. All man wannabe him, all girl wanna be with him. Instead of calling him Man of Steel, I'd prefer to call him Man of Dream.
Sebut aja pendengaran super yg dimiliki daredevil, mata super yg dimiliki cyclops, badan & tenaga super yg dimilik the things, kecepatan super yg dimiliki the flash, kemampuan terbang yg dimiliki hawkman, tiupan es yg dimiliki iceman, dan kegantengan super yg dimiliki, ehm, gua tentunya. Kurang apalagi sih?!!!
He's just a perfect superhero. Which remind me of who I am. I'm not super, i'm not a hero, and of course I'm not perfect. Well, sekedar ganteng ga' kan membuat lu jadi super hero kan?! ;)
Superman is just too perfect. He's too strong. I don't like him.

Meskipun begitu, kisah asal mula Superman dalam Small Ville layak buat ditonton. Apalagi kisah percintaannya dengan Lana Lang yg tarik ulur. Bikin gregetan. Instead of adding the superman fans list, I'd prefer being a fan of Lana Lang. Yah, tentu saja ini didukung oleh Kirsten Kirk sebagai pemerannya yang WOW! Campuran caucasian & asian. MUANTABB!
Lana Lang, the girl next door, adalah seorang gadis yg cantik dan populer, tapi unsecured. Lebih suka membaca buku daripada pesta. Type yg menurut gua, perfect banget buat jadi pasangannya Clark Kent. Lagipula di Small Ville, Clark Kent masih dalam tahap perkembangan dan masih punya banyak kelemahan. Masih mencoba menemukan kekuatannya. Masih jatuh bangun. Just more human I think.

Eniwei, buat yg suka nonton, serial Small Ville ini gua recommend. Ceritanya pendek2 dan walaupun nyambung sama episode berikutnya, tapi ceritanya selesai di satu episode. Cocok lah buat kita yg kerja. ;)

sebuah kemajuan

6 months ago. gramedia bandung.
gua lagi bareng sama pacar gua di gramed, nyari buku. berhubung buku yg gua cari gak ada, maka akhirnya gua memutuskan untuk nanya ke information center. mbak2 yg harusnya jaga gak ada. gua nunggu disituh. suddenly, seorang pria berumur 30-an menghampiri gua dan dengan penuh kepastian bertanya,"mas, kalo mau cari buku tentang keluarga berencana dimana ya?". gua jawab, "wah, ndak tau ya mas. saya juga mau nanya". trus dia memandangi gua dengan muka penuh perasaan bersalah dan mata penuh permohonan maaph, "maaph ya mas. maaph banget. abis saya kirain mas nya satpam disini".
oh, great. kenapa gak bilang aja gua kayak kuli pelabuhan sekalian?! karena mukanya polos & penuh perasaan bersalah, gua cuman bisa jawab, "gak papa kok mas".
sial.

last nite. gramedia plaza semanggi.
gua pergi ke gramed plaza semanggi, sendirian. lagi nyari novel kambing jantan. katanya kucu banget. pas lagi liat bukunya stephen covey, the 8th habit, suddenly seorang pria chineese berumur 40-an dengan stelan jas biru menyapa gua, "you must like his 7 habits, don't you?". sejenak gua kira ngomong sama orang laen, jadi ya gua cuekin aja. setelah dia ngomong lagi, "have u read 7 habits before?". gua mulai tolah toleh, dan ternyata ga ada orang lain selain gua disitu. lalu terlibatlah kami dalam percakapan tentang 7 habits, FULL IN ENGLISH. setelah itu gua baru tau ternyata dia seorang profesor dan dia juga seorang pengarang buku.

the point is, i made a big leap. 6 bulan yg lalu gua ke gramed, orang ngira gua satpam. tadi malam gua ke gramed, seorang profesor yg juga penulis buku ngajak gua ngobrol full in english. discuss tentang 7 habits, sebuah topik bermutu. jauh beda diskusi ama teman2 kost gua tentang kelanjutan kisah percintaan clark kent & lana lang di serial small ville atau diskusi dengan stella tentang betapa interestingnya kaskus.com, bahasan2 gak penting.

aniwei, maybe for others, what happened to me last nite was just an ordinary thing that come to their life. tapi buat gua, yg pernah dikita satpam, siswa STPDN, operator pabrik, preman tanah abang, being expected as an intelectual man at the first sight is extraordinary.

sebuah kemajuan.

Thursday, June 29, 2006

Multiple personality

Pernah baca billy, 24 kepribadian? Setidaknya pernah denger lha ya.
Gua emang beum baca yg billy, tapi gua udah baca yg satunya lagi, yg 16 kepribadian itu. Gua lupa judulnya. Gak sampe selesai sih, serem, merinding gua bacanya.
Pernah gak ngebayangin kalo kita punya kepribadian ganda?
Gua pernah.
Pacar gua, yg katanya lulusan psikologi UGM, bilang setiap orang itu ada kecenderungan u/menjadi gila. Seperti garis lurus dengan titik normal dan titik ekstrem. Cuman kecenderungan tiap orang u/jadi gilanya macam2. Ada yg depresi, ada yg delusional, ada yg kepribadian ganda kayak billy tadi.
Ini keliatan pas kita menghadapi masalah. Kalo orang yg ketika menghadapi masalah cepat panik, dan emosinya cenderung naik turun, kalo dia gila kecenderungannya depresi. Kalo orang yg ketemu masalah cenderung flight/lari, dia punya potensi u/punya kepribadian ganda.
Gua cenderung flight kalo ada masalah. Makanya gua cenderung tenang, terkendali. Cool, calm, confident. hehe.. Gak gampang panik. Malah keliatannya cuek2 aja. Ya, karena itu sebenarnya. Cuek. Ga perduli. Ga mikirin. Gua tenang bukan karena udah tau solusi buat masalah itu, bukan karena yakin banget masalah ini pasti ada solusinya, tapi karena emang gak mikirin sama sekali. Apalagi kalo masalahnya lagi in in nya, gua pasti flight. Emang jadinya ga depresi mikirin masalah, tapi yah masalahnya jadi ga terpecahkan. Lha gimana mau terpecahkan, wong dipikirin aja gak.
Ini namanya kecenderungan, bawaan dari orok.
Ingat gak waktu kecil?
Waktu seorang ayah udah kayak dewa aja dan penerimaan dari dia adalah hal yg paling kita cari?
Untuk mencari penerimaan dari seorang ayah, seorang anak bakal melakukan apa ajah. Kalo pas kebeneran cocok sama kepribadian dia, it's okayh. Kepribadian si anak bakal tumbuh & berkembang dengan baik. Tapi kalo ternyata keinginan si ayah gak sesuai sama kepribadian anaknya, maka reaksi anak bakal macam2, bergantung sama kecenderungan si anak itu sendiri.
Gua?
Gua membentuk sejenis kepribadian lain yg diinginkan ayah. Anak yg pintar, santun, sopan, soleh, ga banyak main, selalu menurut pada orang tua, rajin belajar. Standar.
Tapi diam2 alam bawah sadar gua memberontak. Watak asli gua ga seperti itu. Tapi gua takut. Ayah terlalu kuat, terlalu berkuasa. Walhasil, gua mengembangkan kepribadian seperti yg diinginkan sang ayah, sementara watak asli gua sendiri tumbuh di alam bawah sadar gua tanpa cukup penyaluran.
Ternyata kebiasaan itu berkembang. Kebiasaan u/mengembangkan kepribadian tertentu yg bisa diterima lingkungan. Ganti lingkungan, ganti kepribadian. Demi penerimaan dan demi kenyamanan diri gua sendiri. Semakin berbeda jenis lingkuangan yg dihadapi, ya semakin beda pula kepribadian yg dikembangkan. Akhirnya kepribadian menjadi seperti pakaian yg bisa dipakai dan ditanggalkan.
Well, semua yg gua bicarakan masih dalam batas normal, atau setidaknya gua harap begitu. Gak sampai tak sadarkan diri kok. Gua memakai dan menanggalkan kepribadian2 itu dengan penuh kesadaran. Tergantung lingkungan.
Ironis?
Ga juga.
Gua jadi lebih flexible, lebih mudah beradaptasi, lebih mudah memahami jenis orang yg berbeda. Karena diri gua sendiri punya banyak segi. Ketemu lingkungan yg sopan santun, pakai kepribadian yg sopan santun. Ketemu lingkungan yg gahar, pakai kepribadian yg gahar.
Bukan munafik. BEDA.
Kalo munafik, itu berpura-pura. Itu bukan diri lu, tapi lu berpura2 seperti itu. Kalo gua, itu memang diri gua, just another part of me.
Gua juga bisa menikmati hal yg completely different, bahkan bertolak belakang. Gua menikmati karya Kahlil Gibran, tapi gua juga menikmati pertandingan bela diri full body-contact sampai kedua atlet berdarah-darah. Gua suka film romantis tapi gua juga suka film action. Gua suka menulis, gua juga suka tarung derajat. Gua suka bicara di depan publik, gua juga suka kesendirian. Gua menikmati banyak hobby. Gua punya banyak interest.
Dan gua yakin gua gak sendiri. Mungkin lu juga seperti itu, punya kecenderungan yg sama ama gua. Jangan khawatir, jangan berkecil hati. Temukan aja mana watak asli lu, watak yg paling dominan. Pasti ada. Setiap kecenderungan pasti ada kelebihan2 & kekurangan2nya. Sukuri aja kelebihan2nya.
Hidup adalah anugerah.
Piss..

Tuesday, June 27, 2006

hidup adalah pilihan

hidup adalah pilihan.
begitu katanya.
gua selalu percaya bahwa hidup adalah pilihan. ini paradigma yg paling mendasar buat gua. kepercayaan yg paling essensial. ini ngasih kita kekuatan buat mengontrol hidup kita sendiri, ngasih kita tanggung jawab atas pilihan yg kita lakukan. kita dikasih kekuatan dan sebaliknya kita juga dikasih tanggung jawab.
kita dikasih pilihan sejak bangun tidur sampai mau tidur lagi.

  • weker bunyi, udah jam 1/2 6. kita bangun, kita dikasih pilihan : mau terus bangun atau tidur lagi.
  • kita pilih bangun. kembali kita dikasih pilihan : mau olahraga dulu, baca koran sambil minum kopi, atau nonton siaran ulang piala dunia?
  • kita pilih olahraga dulu, lari pagi. ada anjing. again, kita dikasih pilihan : mau lari dikejar anjing, mau nimpukin tuh anjing, atau mau ngejar balik tuh anjing sambil teriak "maling, maling.."
  • mau berangkat, lagi berpakaian. kita dikasih pilihan : mau pakai kemeja biru dasi ijo, atau kemeja ijo dasi biru? [pilihan ga' penting sama sekali!!]
  • mau tidur. pilihan : mau ngelonin istri dulu sebelum tidur atau mau minta dikelonin istri sebelum tidur* (jangan bilang sama aja : ingat, yg satu AKTIF, yg satu PASIF. very different actually).

anyway, hidup penuh pilihan. sejak kita bangun tidur, sampai tidur lagi. stephen covey bilang ini prinsip no wahid, 'proaktivitas'. dia bilang responsible itu sesungguhnya berasal dari dua kata : respons & able/ability. artinya kita punya kemampuan u/merespon.

  1. stimulus -> proses mengingat, menimbang, dan memutuskan -> respon
  2. stimulus -> respon

kita adalah yg pertama. sebelum merespon, kita dikasih kemampuan u/menimbang, mengingat, dan memutuskan respon seperti apa yg bakal kita berikan. kita lihat stimulus berikut ini :

'cewek bahenol lewat. rok mininya tersingkap angin.'

kita, sebagai manusia, dikasih pilihan :

  • ngeliatin dg mata berbinar2 dan raut muka mupeng secukupnya,
  • menundukkan pandangan dan mengucapkan "alhamdulillah.."
  • langsung deketing dan bilang "cewek, godain kita dong.." [dan langsung kena gampar]

kita lihat stimulus yg dialami rudy, anjing gua.

'anjing pudel bahenol blasteran jerman lewat.'

rudy : langsung deketin, ngejar2, minta **.

lihat bedanya kan? kita dikasih kemampuan mengingat, menimbang, dan memutuskan, sedangkan rudy ga.

gua malah mencoba beranjak lebih jauh dari itu. menurut teori gua***, even sifat kita adalah pilihan. atau setidaknya konsekuensi dari pilihan2 kita di masa lampau. kita mau jadi pemberani, penakut, sabar, pemarah, bertanggung jawab, pelempar jawab, semua itu pilihan. emang sih, kita diberikan kecenderungan u/punya sifat2 tertentu. misalnya gua sendiri : takut ketinggian. ini udah bawaan dari orok. asli dari orok. bokap gua bilang waktu masih balita gua ditaroh di atas meja aja gua takut, nangis2. tapi gua tau sifat ini bisa dilawan. gua sering2 manjat pohon, naik gunung, cobain wall climbing, naik atap rumah. pokoknya gua lawan. takut sih. tapi ya mau gimana lagi dong. gua punya pilihan dan gua ga mau milih u/tetap takut sama ketinggian. sekarang? ya masih takut ketinggian juga sih, tapi lumayan lah. gua selalu yakin bahwa siapa dan bagaimana diri kita sekarang adalah konsekuensi dari pilihan2 kita di masa lampau dan pilihan2 kita hari ini akan menentukan siapa dan bagaimana kita di masa datang.

pokoknya mah hidup adalah pilihan. titik.


*pilihan ini tidak berlaku u/ yg masih bujangan, red
**u know, thing a doggy wanna do during their fertil period.
***yg tidak bertanggung jawab dan tidak disertai bukti ilmiah yg nyata

Thursday, June 15, 2006

berlari

berlari,,
lari mengejar bis kota,
lari menuju kantor,
lari pagi di senayan,
lari mengejar impian,
lari dari kenyataan,
lari mengejar cinta,
lari dari masalah,

hidup adalah berlari,
kompetisi dengan kematian menjadi garis finish,
harus berlari katanya,
kalau tak mau terinjak mati,
atau terpojok di sudut kehidupan dan menanggung label,
orang pinggiran

betulkah?
betulkah hidup harus selalu berlari?
beberapa orang memilih keluar dari lintasan,
dan menikmati kehidupan penuh makna,
tak dapat medali pemenang memang,
tapi masih sempat menikmati sinar matahari pagi,
sempat duduk di tepi pantai dan melihat senja tenggelam

aku terlahir di lintasan, semua orang berlari,
jadi ya aku ikut berlari,
tak tahu kemana, pokoknya berlari,
karena semua orang bilang begitu,
"kamu harus berlari!", kata mereka
"jangan berhenti!', beberapa orang lagi menyahut
"lari kemana?", aku bertanya
"tak usah kau pikirkan. pokoknya lari saja. ikuti arus saja." jawab mereka

maka berlarilah aku. mengikuti arus.
arus ke kiri, aku pun belok ke kiri.
tak tahu tujuan. pokoknya lari saja lah.
biar tak terinjak-injak.
biar tak terpinggirkan.
sampai suatu saat,
dari pinggir lintasan, seorang bijak bertanya :
"mau kemana kau nak? terburu-buru sekali nampaknya."
baru aku tersadar. tercengang.
tak sanggup untuk membuka mulut dan menjawab
"aku tak tahu lari kemana. aku hanya berlari."
aku hanya terdiam.
sang bijak hanya tersenyum.

dan disini lah aku sekarang,
di sebuah lintasan antah berantah,
masih berlari,
dan bertanya-tanya pada diriku sendiri,
dimana finish akan berakhir?
ditengah2 tangisan keluarga yang mencintaiku kah?
atau ditengah cacian makhluk-makhluk teraniaya?
atau hanya hilang saja bagai debu. tak ada yang peduli.

aku tak tahu.
belum, hopefuly.
masih disini,
masih berlari..