Thursday, September 28, 2006

Diet

Celana boxer
Pulang dari newmont kan berat nambah cukup signifikan, ternyata itu pengaruh sama tendangan gua, jadi gak selincah dulu lagih (padahal dulu juga gak lincah). Latihan rasanya berat banget. Tendangan berat, cepet capek, celana juga rasanya rada sempit sih. Sampai suatu kali gua disuruh menendang sama pelatih, maka menendanglah gua tinggi2. Dan... prettt. Celana gua sobek. Sial. Dan bertekadlah gua u/mengurangi berat badan.

Blok S
Ceritanya gua lagi diet berhubung pertumbuhan gua yg terlalu signifikan. Rabu kemaren lari di senayan bareng teman2. Larinya cuman dapat 4 keliling, 1 kelilingnya jalan lagi. Trus kita makan di blok S. Gua baru pertama makan di blok S. Ternyata makanan disitu banyak banget, trus tempatnya bersih lagi. Tapi karena gua udah bertekad buat mengurangi berat badan, gua cuman beli jus stroberi aja. Trus abis. Ternyata disebelah ada pisang bakar. Gua pikir pisang bakar ajah gapapa lah. Belilah gua pisang bakar. Tapi ternyata disebelah pisang bakar, ada yg jualan sate padang. Terjadilah gua pesan sate padang juga. Dan gagal lah diet gua malam itu.

Teh Hijau Cap Kepala Jenggot
Teman gua, hamdinal, ngasih tips katanya minum teh hijau sebelum tidur bisa ngebantu ngurangin berat. Katanya dia dikasih tips kayak gituh waktu seminar dulu di bank mandiri. Gua beli lah teh hijau cap kepala jenggot. Hamdinal bilang teh nya harus kental dan jangan dikasih gula. Karena gua biasa minum teh dari teko, maka bikinlah gua di teko, setengah doang tapi. Ternyata teh hijau itu susah kentalnya, maka gua tambahlah, sampe akhirnya enam teh celup. Dan ternyata gua gak bisa tidur semalaman. Teh hijau itu ternyata ngasih efek susah tidur. Bahkan manusia seperti gua, tukang tidur kelas berat, yang tidur setengah jam setelah minum kratingdaeng 2 botol sekaligus, takluk sama keampuhan teh hijau. Gua bengong semaleman nonton tivi sampai bangunin anak2 kosan sahur. Gak lagi2 deh minum teh hijau malem2 jaman puasa ginih.

Monday, September 11, 2006

Chris John vs La Costa

Selamat kepada Chris John atas kemenangannya melawan penantang dari Panama, La Costa.
Sebagai seorang Warga Negara Indonesia saya turut merasa bangga atas prestasi Chris John dalam kancah internasional. Semoga bermunculan "Chris John - Chris John" baru yang akan mengangkat martabat bangsa ini.


Chris John
Juara Tinju Dunia Kelas Bulu versi WBF
39 kali bertanding
38 kali menang
1 kali seri
Belum terkalahkan!

Pertempuran Chris John melawan La Costa sabtu kemarin di GOR mahasiswa Soemantri Bojonegoro berlangsung sangat seru. Pertandingan berlangsung 12 ronde dan tampaknya kali ini Chris John mendapat lawan yang seimbang. Walopun mulai dari ronde 1 sampai 12 tampak sekali Chris John menguasai ring, tapi belum sekali pun ia bisa memaksa La Costa mencium kanvas. La Costa yang memiliki tinggi 175cm (Chris John = 171cm) ternyata tidak mampu memanfaatkan kelebihan jangkauannya u/menaklukkan Chris John. La Costa lebih banyak menyerang ke bagian rusuk, yang saya curiga adalah bertujuan untuk memaksa Chris John membuka pertahanan double covernya u/melindungi bagian rusuk. Tapi tampaknya pertahanan Chris John tak tergoyahkan. Double Cover Chris John sampai ronde 12 berakhir sangat terjaga sehingga tak memberi kesempatan kepada La Costa u/memberikan pukulan ke arah dagu/rahang u/meng-KO Chris John pada ronde ke-7 seperti yang digembor2kan La Costa. Bahkan tampaknya La Costa sempat stess di ronde 7 & 8 karena tidak berhasil menaklukkan Chris John sehingga dia meninju terlalu bawah dan mengenai "kemaluan" Chris John 2 kali. Entah sengaja atau tidak.
Dukungan penonton kepada Chris John sangat maksimal dan cukup sportif karena tidak melecehkan lawan.

Partai tambahan setelah Chris John, Daud Jordan juga cukup memuaskan. Terlihat sekali Daud bisa menguasai ring semenjak ronde awal dan akhirnya ia memaksa petinju asal thailand u/TKO di ronde ke-6. Dengan prestasi 9 kali bertanding, 9 kali menang, diharapkan Daud bisa menjadi Chris John berikutnya.

Viva Chris John!
Viva Indonesia!

Thursday, September 07, 2006

Investasi di Indonesia

Tadi pagi gua nonton metro TV, editorial pagi. Topiknya tentang promosi investasi yang sia2. Selama ini SBY kan sering banget tuh jalan2 ke luar negeri, tapi tampaknya investasi asing di dalam negeri semakin menurun. Investasi asing menurun --> lapangan kerja baru menurun --> daya beli menurun --> perekonomian menurun. Lha gimana investor asing mau datang, pemerintah masih belum bisa menjamin keamanan. Ngurus ijin yg di singapura cuman 1 minggu, disini bisa 3 bulan. Belum lagi pungutan2 liar dari mana2, ya dari polisi lah, ya militer lah, ya Pemda lah.
Trus dibukalah line telp interaktif. Ternyata dari telp interaktif itu didapat kesimpulan bahwa kebanyakan persepsi masyarakat kita sama investasi asing itu masih sebagai invasi. Orang asing yang mau invest duitnya disini kita anggap sebagai penjajah. Jujur, gua juga masih nganggap gitu. Waktu kemaren ke newmont, kita sempet mining tour. Gua ngeliat foto batu hijau sebelum ada penambangan dan setelah ada penambangan. Before and after. Alam yang dulunya hijau dirubah jadi satu lubang tandus raksasa dengan kedalaman +-2 km. Dan gua tanya, akan seperti apa kondisi lubang raksasa ini kalo penambangan udah ditutup. Engineernya jawab, ya seperti ini. Gak mungkin kan import tanah dari negara lain untuk nutup lubang ini supaya jadi seperti semula lagi. Itu sama aja nutupin lubang disini dengan bikin lubang di tempat lain. Lubang raksasa itu setelah 40 tahun akan menjadi danau. Danau tambang. Gua sempat marah ngebayangin kekayaan alam indonesia dibawa ke luar negeri. Bayangkan berapa banyak kekayaan alam kita yang diboyong keluar negeri selama berpuluh2 tahun ini. Sementara kita sendiri sebagai sang tuan tanah masih dibelit dengan kemiskinan dimana2.
Tapi setelah dipikir2, ya mau gimana lagi. Kita gak bisa kelola sendiri. Entah kenapa. Gua masih heran kenapa pengelolaan blok cepu dikasih ke exxon. Ada apa dengan pertamina? Bukankah pertamina udah berdiri berpuluh2 tahun? Dikasih kesempatan ngelola sendiri, malah nolak. Katanya pertamina belum siap. Trus emang selama ini ngapain aja? Emang engineer2 lulusan ITB yang KATANYA pinter2 itu emang pada kemana? Bukankah seharusnya selama ini terjadi alih teknologi. Gua gak ngerti. Gak ngerti ada apa dengan pertamina. Gak ngerti ada apa dengan engineer2 lulusan ITB itu. Gak ngerti ada apa dengan negeri ini. Negeri yang katanya negeri agraris, tapi kok masih mengimpor beras. Negeri yang katanya subur, tanam batu berubah jadi tanaman, kok masih banyak rakyat yang kelaparan, kurang gizi. Negeri yang terkenal karena korupsinya. Gua sedih denger lagunya Iwan Fals di albumnya 'Manusia 1/2 dewa'.
"Negeriku, negeri para penipu.
Terkenal ke segala penjuru.
Tentu saja bagi yang tak tahu malu.
Inilah sorga, sorganya sorga.
Negeriku, ngeriku."
Apa yang salah dengan negeri ini?
Orang2 pinter, cendikiawan2 yg PHD itu aja gak tau, gimana gua yang cuman seorang sarjana S1 dengan IPK 3 pas2an, itu pun udah dikatrol Semester Pendek.
Kembali ke investasi asing, sekarang persepsi gua udah sedikit berubah sih. Mungkin memang perlu banyak investasi asing di negeri ini supaya perekonomian negeri ini bisa maju. Kalo perekonomian udah maju, orang2 bisa kasih makan anaknya. Gak ada lagi balita yg mati karena kurang gizi. Kalo perekonomian udah maju, orang2 bisa nyekolahin anaknya. Gak ada lagi anak putus sekolah.
Well, sekadar bermimpi di siang bolong. Maklum lagi available..

Tuesday, September 05, 2006

Jalan-jalan ke Newmont

Dari tanggal 6 - 26 Agustus kemaren gua dikirim ke Newmont Nusa Tenggara (NNT) buat audit compliance Sarbanes Oaxley 2006. Itu sebabnya kenapa gua gak bisa blogging selama sebulan terakhir. Sibuk bos. ;p
Newmont adalah salah satu klien terbesar PwC. Kalo gak salah sih, di EM sendiri, ketiga terbesar. Site NNT ada di batu hijau, Nusa Tenggara Barat, sebuah remote area.

Gua kesana naik garuda sampai ke mataram, singgah dulu di jogja. Dari mataram kita naik seaplane. Itu lho pesawat yang bisa mendarat di air, yang ada kakinya. Pertama kali naik seaplane serem juga. Pesawatnya kecil banget, cuman muat 12 orang (pilot plus penumpang). Gua gak yakin pesawat sekecil ini bisa terbang apa gak. Belum lagi baling2 nya cuman satu. Tampak gak meyakinkan. Gua takut mogok aja. Kalo bis mogok di jalan, kita masih punya banyak waktu u/cari bis lain. Lha kalo pesawat mogok di jalan, kita mungkin gak punya banyak waktu u/mencari pesawat lain. Tapi ternyata bisa terbang juga tuh pesawat. Dan ternyata naik seaplane ini lebih seru daripada naik pesawat gede karena dia terbangnya rendah. Kalo gak salah cuman 2000-3000 kaki. Jadi pemandangan di bawah keliatan banget. Belum lagi laut & pulau2 kecil antara mataram dan benete menyajikan pemandangan yang luar biasa. Trus kita juga bisa lihat langsung pilotnya nyetirin pesawatnya. Keren lah pokoknya mah, KALO BARU PERTAMA KALI. Penerbangan selanjutnya, gua tertidur pulas dan baru terbangun ketika udah nyampe di mataram. hwehehe.

Nyampe di port benete, kita dijemput sama transport nya newmont. Trus kita menuju penginepan, mereka nyebutnya kamp. Kenapa? Karena memang tampak seperti kamp. Dindingnya terbuat dari dinding kontainer (yg bergelombang itu lho). Kotak2, persis kayak kontainer disusun rapih. Blum lagi, baju2 yg dijemur diluar kamar menambah dramatis suasana. Jadi inget rumah susun, cuman yg ini lebih parah. Blum lagih jalannya gak diaspal, karena menurut mereka aspal itu akan mencemari lingkungan jika suatu saat tambang ditutup. Wah, dramatis banget lah pokoknya mah. Tinggal disitu berasa tinggal di kota tua yg sepi. Hiks. Sebulan dua bulan sih masih okayh. Tapi kalo kerja disitu mah, no comment deh. Kecuali kalo udah berkeluarga dan keluarganya tinggal di situ juga sih gak tau ya. Tapi mobilnya canggih2 bos. Kalo gak ford ranger, ya mitsubishi fortuner. Keren abis lah. Mungkin kalo dipake di jakarta bisa menambah kadar kegantengan up to 50%. You know, some mens are born to be a car genic. Tapi berhubung disana mobilnya kayak gitu semua, ya keliatannya jadi biasa ajah. Gua sebenernya berencana u/melarikan salah satu ford ranger ini, cuman gua batalkan karena akan sangat mengundang perhatian orang kalo ford ranger ini gua paksain supaya muat di seaplane. Gua sebagai orang yang low profile tidak terlalu suka mengundang perhatian banyak orang.

Kita biasanya makan pagi di mass hall. Menunya cukup variatif sih. Campuran indonesia & bule. Gua biasanya sih selalu sarapan setiap pagi, ditemani senior gua Tito yg gemar sarapan juga. Cuman biasanya gua gak banyak2 kalo sarapan. Paling2 semangkuk sereal plus susu putih, segelas susu putih, 2 lapis roti selai kacang pakai selembar keju, dilanjutkan semangkuk indomie pakai telor, dan terakhir segelas air putih. Gak lupa sebatang sampoerna mild sebagai penutup dan pengiring perjalanan dari mass hall menuju kantor. Segitu juga udah cukup kenyang buat sarapan doang mah.

Makan malam kita selalu di restaurant luar site, gak pernah di mass hall. Menu restaurant di sekitar site berkisar antara seafood. Mentok2 steak. Jadilah penggendutan. Tapi gua pribadi kaget melihat senior se-team yang cewe, sebut aja namanya IL. IL badannya sih boleh kecil, langsing2 gitu lah, tapi makannya bung, jangan dikira. Konon, porsi makannya menyerupai porsi makan anak jin. Senior2 cewe yang lain, sebut saja CDS dan SS juga gak kalah banyak makannya. Salut lah.

Selama ngaudit di newmont, rata2 kita baru nyampe kamp rata2 jam 10 malam. Sebagai seorang pria yang trendi, gua pernah nyoba skipping malam2, abis balik dari kantor. Since kampnya menghadap hutan, yah pemandangan gua waktu skipping jam 10 malam itu adalah hutan nan gelap. Setelah gua pikirkan masak2, skipping malam2 dengan pemandangan hutan nan gelap tidak baik untuk kesehatan jiwa, apalagi kalo tiba2 ada wanita berparas cantik tapi berpunggung bolong menemani. Akhirnya dengan penuh kesadaran, kegiatan skipping malam2 menghadap hutan nan gelap di tengah remote area segera gua hentikan dan gua ganti dengan senam ibu jari di kamar.

Btw, libur panjang kemaren kita sempet ke bali. Pulang dari Bali berhubung seaplane-nya penuh, gua beruntung sempet nyobain naik helikopter. Naik helicopter pertama kali lebih horor lagi. Kenapa? Karena helikopter gak ada sayapnya. Ya iya lah, kalo ada sayapnya ntar namanya jadi sayapkopter. Huhu. Gua cuman mbayangin kalo tiba2 baling2nya mogok, pasti langsung jatuh vertikal ke bawah, gak pake acara melayang2 di udara dulu. Tapi alhamdulillah, penerbangan dengan copter juga berjalan lancar. Trus helicopter tuh ternyata berisik banget. Bajai aja masih kalah berisiknya. Tapi getarannya masih menang bajai sih. Tapi ternyata berisiknya suara copter gak menghalangi Tito, senior gua itu, untuk tertidur dengan pulas. Eniwei, koper gua yang seharusnya masuk bagasi copter itu, ketinggalan di mataram. Alhasil gua harus menunggu flight berikutnya yg akan membawa koper gua. Ternyata flight berikutnya itu membawa artis dangdut ibu kota yang akan manggung di maluk (daerah sekitar site). Btw, Febri sempet dicurigai pilotnya sebagai artis ibu kota itu lho, hehe. Datanglah flight yg gua tunggu2. Turunlah seorang wanita yang lumayan cakep dengan pakaian agak seksi dan norak, yg gua curigai sebagai artis dangdut ibu kota itu, dan langsung berfoto2 ria di depan copter. Oh my God. Okeyh, gua ngaku, ini juga first time gua naik copter, tapi kan gua gak senorak itu langsung foto2 di depan copter. Masih menjaga nama baik gua yg tak seberapa itu. Tuh artis mana bawa2 nama ibu kota lagi. Hehe.

Overall, audit SoX di newmont kemarin cukup menyenangkan lah. Diisi dengan banyak makan, banyak ketawa, sedikit bekerja, dan berlibur ke bali (gratis!). Audit never be this fun!

Monday, September 04, 2006

Donor Darah

Ceritanya hari ini ada acara donor darah di kantor. Gua ikutan. Meskipun aslinya gua takut jarum, tapi gua paksain. Ternyata gak seserem yang gua bayangin. Biasa aja. Tapi ternyata juga gak sesebentar yang gua bayangin juga. Waktu yang dibutuhkan untuk menyedot darah gua adalah 2x waktu yang dibutuhin temen2 gua. Sebelah gua udah ganti 2x, jarum di tangan gua baru dicabut. Pas gua tanya sama mba2 PMI nya, kenapa gua lama banget. Dia jawab, darah gua kental. Makanya lama. Katanya mungkin karena gua keseringan makan yg enak2. Atau dengan kata lain makanan yg mengendung kolesterol. Semakin tinggi kadar lemak / kolesterol dalam darah, maka semakin kental darah. Wats??!!!
Gua baru 24 dan kolesterol dalam darah gua udah diatas rata2!??!
Ini pasti gara2 3 minggu di newmont kemaren. Tiap hari kerjaannya makan seafood. Kalo gak seafood, ya ganti Sirloin atau Tenderloin. Walah walah.
Di jadwal retain sih, tampaknya gua bakal available sampe november ntar. Ini adalah saat yg tepat untuk pengurusan body. Gak lucu kan umur 24, perutnya udah kayak om om. Kudu diet!!
Okeyh.
Mungkin diantara kalian ada yg mikir, apaan sih perut gendut ajah ngeluh2.
Maaph bos. Ini bukan hanya soal penampilan. Ataupun kesehatan. Ini soal idealisme. Perut gendut menyimbolkan kemakmuran. Kemapanan. Keberlebihan (disaat banyak orang berkekurangan).
Seperti yang dibilang PAS Band dalam lagunya Si Berat (album in no sensations).
"Hai tuan. Yang perutnya besar.
Terlalu berat, terlalu banyak makan.
Hai Tuan. Yang dulu penghulu besar.
Tak pernah tahan, sikut kiri kanan."