Friday, June 30, 2006

Superman Returns

"Superman Returns" udah di-launch kemaren. For some reasons, I've never really like this character. Superman, sebagaimana namanya, adalah seorang manusia yg super. Selalu diperankan oleh aktor yg luar biasa ganteng & bertubuh proporsional. Character superman ini baik hati dan suka menolong, dan punya kekuatan yg dimiliki nyaris semua superhero. All man wannabe him, all girl wanna be with him. Instead of calling him Man of Steel, I'd prefer to call him Man of Dream.
Sebut aja pendengaran super yg dimiliki daredevil, mata super yg dimiliki cyclops, badan & tenaga super yg dimilik the things, kecepatan super yg dimiliki the flash, kemampuan terbang yg dimiliki hawkman, tiupan es yg dimiliki iceman, dan kegantengan super yg dimiliki, ehm, gua tentunya. Kurang apalagi sih?!!!
He's just a perfect superhero. Which remind me of who I am. I'm not super, i'm not a hero, and of course I'm not perfect. Well, sekedar ganteng ga' kan membuat lu jadi super hero kan?! ;)
Superman is just too perfect. He's too strong. I don't like him.

Meskipun begitu, kisah asal mula Superman dalam Small Ville layak buat ditonton. Apalagi kisah percintaannya dengan Lana Lang yg tarik ulur. Bikin gregetan. Instead of adding the superman fans list, I'd prefer being a fan of Lana Lang. Yah, tentu saja ini didukung oleh Kirsten Kirk sebagai pemerannya yang WOW! Campuran caucasian & asian. MUANTABB!
Lana Lang, the girl next door, adalah seorang gadis yg cantik dan populer, tapi unsecured. Lebih suka membaca buku daripada pesta. Type yg menurut gua, perfect banget buat jadi pasangannya Clark Kent. Lagipula di Small Ville, Clark Kent masih dalam tahap perkembangan dan masih punya banyak kelemahan. Masih mencoba menemukan kekuatannya. Masih jatuh bangun. Just more human I think.

Eniwei, buat yg suka nonton, serial Small Ville ini gua recommend. Ceritanya pendek2 dan walaupun nyambung sama episode berikutnya, tapi ceritanya selesai di satu episode. Cocok lah buat kita yg kerja. ;)

sebuah kemajuan

6 months ago. gramedia bandung.
gua lagi bareng sama pacar gua di gramed, nyari buku. berhubung buku yg gua cari gak ada, maka akhirnya gua memutuskan untuk nanya ke information center. mbak2 yg harusnya jaga gak ada. gua nunggu disituh. suddenly, seorang pria berumur 30-an menghampiri gua dan dengan penuh kepastian bertanya,"mas, kalo mau cari buku tentang keluarga berencana dimana ya?". gua jawab, "wah, ndak tau ya mas. saya juga mau nanya". trus dia memandangi gua dengan muka penuh perasaan bersalah dan mata penuh permohonan maaph, "maaph ya mas. maaph banget. abis saya kirain mas nya satpam disini".
oh, great. kenapa gak bilang aja gua kayak kuli pelabuhan sekalian?! karena mukanya polos & penuh perasaan bersalah, gua cuman bisa jawab, "gak papa kok mas".
sial.

last nite. gramedia plaza semanggi.
gua pergi ke gramed plaza semanggi, sendirian. lagi nyari novel kambing jantan. katanya kucu banget. pas lagi liat bukunya stephen covey, the 8th habit, suddenly seorang pria chineese berumur 40-an dengan stelan jas biru menyapa gua, "you must like his 7 habits, don't you?". sejenak gua kira ngomong sama orang laen, jadi ya gua cuekin aja. setelah dia ngomong lagi, "have u read 7 habits before?". gua mulai tolah toleh, dan ternyata ga ada orang lain selain gua disitu. lalu terlibatlah kami dalam percakapan tentang 7 habits, FULL IN ENGLISH. setelah itu gua baru tau ternyata dia seorang profesor dan dia juga seorang pengarang buku.

the point is, i made a big leap. 6 bulan yg lalu gua ke gramed, orang ngira gua satpam. tadi malam gua ke gramed, seorang profesor yg juga penulis buku ngajak gua ngobrol full in english. discuss tentang 7 habits, sebuah topik bermutu. jauh beda diskusi ama teman2 kost gua tentang kelanjutan kisah percintaan clark kent & lana lang di serial small ville atau diskusi dengan stella tentang betapa interestingnya kaskus.com, bahasan2 gak penting.

aniwei, maybe for others, what happened to me last nite was just an ordinary thing that come to their life. tapi buat gua, yg pernah dikita satpam, siswa STPDN, operator pabrik, preman tanah abang, being expected as an intelectual man at the first sight is extraordinary.

sebuah kemajuan.

Thursday, June 29, 2006

Multiple personality

Pernah baca billy, 24 kepribadian? Setidaknya pernah denger lha ya.
Gua emang beum baca yg billy, tapi gua udah baca yg satunya lagi, yg 16 kepribadian itu. Gua lupa judulnya. Gak sampe selesai sih, serem, merinding gua bacanya.
Pernah gak ngebayangin kalo kita punya kepribadian ganda?
Gua pernah.
Pacar gua, yg katanya lulusan psikologi UGM, bilang setiap orang itu ada kecenderungan u/menjadi gila. Seperti garis lurus dengan titik normal dan titik ekstrem. Cuman kecenderungan tiap orang u/jadi gilanya macam2. Ada yg depresi, ada yg delusional, ada yg kepribadian ganda kayak billy tadi.
Ini keliatan pas kita menghadapi masalah. Kalo orang yg ketika menghadapi masalah cepat panik, dan emosinya cenderung naik turun, kalo dia gila kecenderungannya depresi. Kalo orang yg ketemu masalah cenderung flight/lari, dia punya potensi u/punya kepribadian ganda.
Gua cenderung flight kalo ada masalah. Makanya gua cenderung tenang, terkendali. Cool, calm, confident. hehe.. Gak gampang panik. Malah keliatannya cuek2 aja. Ya, karena itu sebenarnya. Cuek. Ga perduli. Ga mikirin. Gua tenang bukan karena udah tau solusi buat masalah itu, bukan karena yakin banget masalah ini pasti ada solusinya, tapi karena emang gak mikirin sama sekali. Apalagi kalo masalahnya lagi in in nya, gua pasti flight. Emang jadinya ga depresi mikirin masalah, tapi yah masalahnya jadi ga terpecahkan. Lha gimana mau terpecahkan, wong dipikirin aja gak.
Ini namanya kecenderungan, bawaan dari orok.
Ingat gak waktu kecil?
Waktu seorang ayah udah kayak dewa aja dan penerimaan dari dia adalah hal yg paling kita cari?
Untuk mencari penerimaan dari seorang ayah, seorang anak bakal melakukan apa ajah. Kalo pas kebeneran cocok sama kepribadian dia, it's okayh. Kepribadian si anak bakal tumbuh & berkembang dengan baik. Tapi kalo ternyata keinginan si ayah gak sesuai sama kepribadian anaknya, maka reaksi anak bakal macam2, bergantung sama kecenderungan si anak itu sendiri.
Gua?
Gua membentuk sejenis kepribadian lain yg diinginkan ayah. Anak yg pintar, santun, sopan, soleh, ga banyak main, selalu menurut pada orang tua, rajin belajar. Standar.
Tapi diam2 alam bawah sadar gua memberontak. Watak asli gua ga seperti itu. Tapi gua takut. Ayah terlalu kuat, terlalu berkuasa. Walhasil, gua mengembangkan kepribadian seperti yg diinginkan sang ayah, sementara watak asli gua sendiri tumbuh di alam bawah sadar gua tanpa cukup penyaluran.
Ternyata kebiasaan itu berkembang. Kebiasaan u/mengembangkan kepribadian tertentu yg bisa diterima lingkungan. Ganti lingkungan, ganti kepribadian. Demi penerimaan dan demi kenyamanan diri gua sendiri. Semakin berbeda jenis lingkuangan yg dihadapi, ya semakin beda pula kepribadian yg dikembangkan. Akhirnya kepribadian menjadi seperti pakaian yg bisa dipakai dan ditanggalkan.
Well, semua yg gua bicarakan masih dalam batas normal, atau setidaknya gua harap begitu. Gak sampai tak sadarkan diri kok. Gua memakai dan menanggalkan kepribadian2 itu dengan penuh kesadaran. Tergantung lingkungan.
Ironis?
Ga juga.
Gua jadi lebih flexible, lebih mudah beradaptasi, lebih mudah memahami jenis orang yg berbeda. Karena diri gua sendiri punya banyak segi. Ketemu lingkungan yg sopan santun, pakai kepribadian yg sopan santun. Ketemu lingkungan yg gahar, pakai kepribadian yg gahar.
Bukan munafik. BEDA.
Kalo munafik, itu berpura-pura. Itu bukan diri lu, tapi lu berpura2 seperti itu. Kalo gua, itu memang diri gua, just another part of me.
Gua juga bisa menikmati hal yg completely different, bahkan bertolak belakang. Gua menikmati karya Kahlil Gibran, tapi gua juga menikmati pertandingan bela diri full body-contact sampai kedua atlet berdarah-darah. Gua suka film romantis tapi gua juga suka film action. Gua suka menulis, gua juga suka tarung derajat. Gua suka bicara di depan publik, gua juga suka kesendirian. Gua menikmati banyak hobby. Gua punya banyak interest.
Dan gua yakin gua gak sendiri. Mungkin lu juga seperti itu, punya kecenderungan yg sama ama gua. Jangan khawatir, jangan berkecil hati. Temukan aja mana watak asli lu, watak yg paling dominan. Pasti ada. Setiap kecenderungan pasti ada kelebihan2 & kekurangan2nya. Sukuri aja kelebihan2nya.
Hidup adalah anugerah.
Piss..

Tuesday, June 27, 2006

hidup adalah pilihan

hidup adalah pilihan.
begitu katanya.
gua selalu percaya bahwa hidup adalah pilihan. ini paradigma yg paling mendasar buat gua. kepercayaan yg paling essensial. ini ngasih kita kekuatan buat mengontrol hidup kita sendiri, ngasih kita tanggung jawab atas pilihan yg kita lakukan. kita dikasih kekuatan dan sebaliknya kita juga dikasih tanggung jawab.
kita dikasih pilihan sejak bangun tidur sampai mau tidur lagi.

  • weker bunyi, udah jam 1/2 6. kita bangun, kita dikasih pilihan : mau terus bangun atau tidur lagi.
  • kita pilih bangun. kembali kita dikasih pilihan : mau olahraga dulu, baca koran sambil minum kopi, atau nonton siaran ulang piala dunia?
  • kita pilih olahraga dulu, lari pagi. ada anjing. again, kita dikasih pilihan : mau lari dikejar anjing, mau nimpukin tuh anjing, atau mau ngejar balik tuh anjing sambil teriak "maling, maling.."
  • mau berangkat, lagi berpakaian. kita dikasih pilihan : mau pakai kemeja biru dasi ijo, atau kemeja ijo dasi biru? [pilihan ga' penting sama sekali!!]
  • mau tidur. pilihan : mau ngelonin istri dulu sebelum tidur atau mau minta dikelonin istri sebelum tidur* (jangan bilang sama aja : ingat, yg satu AKTIF, yg satu PASIF. very different actually).

anyway, hidup penuh pilihan. sejak kita bangun tidur, sampai tidur lagi. stephen covey bilang ini prinsip no wahid, 'proaktivitas'. dia bilang responsible itu sesungguhnya berasal dari dua kata : respons & able/ability. artinya kita punya kemampuan u/merespon.

  1. stimulus -> proses mengingat, menimbang, dan memutuskan -> respon
  2. stimulus -> respon

kita adalah yg pertama. sebelum merespon, kita dikasih kemampuan u/menimbang, mengingat, dan memutuskan respon seperti apa yg bakal kita berikan. kita lihat stimulus berikut ini :

'cewek bahenol lewat. rok mininya tersingkap angin.'

kita, sebagai manusia, dikasih pilihan :

  • ngeliatin dg mata berbinar2 dan raut muka mupeng secukupnya,
  • menundukkan pandangan dan mengucapkan "alhamdulillah.."
  • langsung deketing dan bilang "cewek, godain kita dong.." [dan langsung kena gampar]

kita lihat stimulus yg dialami rudy, anjing gua.

'anjing pudel bahenol blasteran jerman lewat.'

rudy : langsung deketin, ngejar2, minta **.

lihat bedanya kan? kita dikasih kemampuan mengingat, menimbang, dan memutuskan, sedangkan rudy ga.

gua malah mencoba beranjak lebih jauh dari itu. menurut teori gua***, even sifat kita adalah pilihan. atau setidaknya konsekuensi dari pilihan2 kita di masa lampau. kita mau jadi pemberani, penakut, sabar, pemarah, bertanggung jawab, pelempar jawab, semua itu pilihan. emang sih, kita diberikan kecenderungan u/punya sifat2 tertentu. misalnya gua sendiri : takut ketinggian. ini udah bawaan dari orok. asli dari orok. bokap gua bilang waktu masih balita gua ditaroh di atas meja aja gua takut, nangis2. tapi gua tau sifat ini bisa dilawan. gua sering2 manjat pohon, naik gunung, cobain wall climbing, naik atap rumah. pokoknya gua lawan. takut sih. tapi ya mau gimana lagi dong. gua punya pilihan dan gua ga mau milih u/tetap takut sama ketinggian. sekarang? ya masih takut ketinggian juga sih, tapi lumayan lah. gua selalu yakin bahwa siapa dan bagaimana diri kita sekarang adalah konsekuensi dari pilihan2 kita di masa lampau dan pilihan2 kita hari ini akan menentukan siapa dan bagaimana kita di masa datang.

pokoknya mah hidup adalah pilihan. titik.


*pilihan ini tidak berlaku u/ yg masih bujangan, red
**u know, thing a doggy wanna do during their fertil period.
***yg tidak bertanggung jawab dan tidak disertai bukti ilmiah yg nyata

Thursday, June 15, 2006

berlari

berlari,,
lari mengejar bis kota,
lari menuju kantor,
lari pagi di senayan,
lari mengejar impian,
lari dari kenyataan,
lari mengejar cinta,
lari dari masalah,

hidup adalah berlari,
kompetisi dengan kematian menjadi garis finish,
harus berlari katanya,
kalau tak mau terinjak mati,
atau terpojok di sudut kehidupan dan menanggung label,
orang pinggiran

betulkah?
betulkah hidup harus selalu berlari?
beberapa orang memilih keluar dari lintasan,
dan menikmati kehidupan penuh makna,
tak dapat medali pemenang memang,
tapi masih sempat menikmati sinar matahari pagi,
sempat duduk di tepi pantai dan melihat senja tenggelam

aku terlahir di lintasan, semua orang berlari,
jadi ya aku ikut berlari,
tak tahu kemana, pokoknya berlari,
karena semua orang bilang begitu,
"kamu harus berlari!", kata mereka
"jangan berhenti!', beberapa orang lagi menyahut
"lari kemana?", aku bertanya
"tak usah kau pikirkan. pokoknya lari saja. ikuti arus saja." jawab mereka

maka berlarilah aku. mengikuti arus.
arus ke kiri, aku pun belok ke kiri.
tak tahu tujuan. pokoknya lari saja lah.
biar tak terinjak-injak.
biar tak terpinggirkan.
sampai suatu saat,
dari pinggir lintasan, seorang bijak bertanya :
"mau kemana kau nak? terburu-buru sekali nampaknya."
baru aku tersadar. tercengang.
tak sanggup untuk membuka mulut dan menjawab
"aku tak tahu lari kemana. aku hanya berlari."
aku hanya terdiam.
sang bijak hanya tersenyum.

dan disini lah aku sekarang,
di sebuah lintasan antah berantah,
masih berlari,
dan bertanya-tanya pada diriku sendiri,
dimana finish akan berakhir?
ditengah2 tangisan keluarga yang mencintaiku kah?
atau ditengah cacian makhluk-makhluk teraniaya?
atau hanya hilang saja bagai debu. tak ada yang peduli.

aku tak tahu.
belum, hopefuly.
masih disini,
masih berlari..

Wednesday, June 14, 2006

dreaming (part two)

bermimpi,,
mimpi menjadi rock star;
mimpi mencapai mahameru, puncak tertinggi pulau jawa;
mimpi bisa naik gunung sampe tua;
mimpi mencapai sabuk merah, tarung derajat;
mimpi punya meja billiard di rumah;
mimpi punya alat fitness di rumah;
mimpi bisa main drum kapan pun gua suka;
mimpi punya studio band pribadi di rumah;
mimpi punya anak laki-laki;
mimpi ngajarin dia tarung derajat;
mimpi latihan bareng tarung derajat sama anak gua di sebuah pantai dengan latar belakang matahari senja;
mimpi sparing sama dia;
mimpi punya rumah dengan halaman yang luas;
mimpi menulis buku;
mimpi menjadi 'seseorang';
mimpi, mimpi, mimpi;
mimpi kali yee..
tapi boleh kan bermimpi?
harus bermimpi!
because life is about dreaming and making them come true..

dreaming

My real job is as a daydreamer, auditor just a part-time job. I dream all the time. Every minutes, almost. Auditor just from 8 to 5, plus some hours in peak season. Life is about dreaming and realizing it anyway.

I used to dream to become a rock star. A teenager's dream. Becoming a rock star is a GREAT job. You have a hobby, you have an idealism, and you're paid for that. Even people like you and you become famous. Becoming a soccer star is the same. Every time you make a goal, you become a hero!

I used to dream to become a police man. Help the people, catch the bad guys, find the truth. Boy's dream.

I've never realized both.

I make another dream, reaching mahameru. The highest point in Java Island, the island where I'm living right now. I'll reach it before 30. Another dream is to teach my future son 'Tarung Derajat'. That's the only reason why I keep on work out twice a week. I'll reach both dream. I'm working on it.

Some of you used to dream to become a doctor, engineer, police man, soccer player, even maybe a rock star. Some of you've realized that dream, the others haven't.

Life is about dreaming and realizing it. You can't stop dreaming. You may not. One dream failed, make another. Keep dreaming and live to realizing it.

Tuesday, June 13, 2006

blogging = pup

gua mulai addict sama blogging nih. ga enak rasanya sehari ga blogging. feeling miss something gitu. gua emang bercita-cita jadi penulis. tapi belum berhasil. belum coba juga sih. belum pede. belum tau mau nulis apa. belum ada ide. belum pengalaman. terlalu banyak belum. blogging jadi pelarian. penulis gagal..

buat blogging itu seperti pup*. otak tiap harinya dimasuki banyak informasi. nonton tv, baca koran, baca email, baca PwC Audit Guide. otak bekerja mengolah informasi. blogging itu seperti mengeluarkannya. proses pub nya otak. harus dikeluarin, kalo ga pusing jadinya. terlalu banyak informasi di otak. jadi persamaan blogging dengan boker yg pertama terjawab = sama2 mengeluarkan.

kalo pup dikeluarkannya sepotong demi sepotong kan? begitu juga dengan blogging. mengeluarkan sepotong demi sepotong informasi. otak kita berpikir secara gambaran, 3 dimensi. tapi ketika kita lagi nulis, otak dipaksa untuk bekerja secara linear, menyusun keping demi keping informasi sehingga kita mengerti korelasi satu keping informasi dengan keping lainnya. itu persamaan kedua = sama2 mengeluarkan sepotong demi sepotong.

tiap kali abis blogging rasanya lega. kenapa? karena setelah menulis kita tahu korelasi antara satu keping informasi. kita ga melihat otak kita lagi seperti gudang dengan informasi bertebaran dimana2. tapi seperti perpustakaan dimana informasi tersusun dengan rapih. terlihat korelasinya satu sama lain. ini persamaan ketiga = sama2 melegakan.

setiap kali melihat gua blogging, teman gua (baca : wiliam tirta, red) selalu nanya, "ngapain sih lu?" dengan tatapan mata yang mengatakan "dasar freak!"**. gua bilang ini hobby, ini interest. ini kompensasi u/kegagalan gua sebagai penulis, hehe. teman gua ada yg hobby nya robot2an, gundam. kartun robot jaman kita masih SD, remember?! dia beli miniatur gundam yg harga per pcs nya 300rb. trus dia beli yg harus dirangkai dulu. dia udah ngerangkai itu selama dua minggu dan sampe sekarang belum jadi. gua tau karena dia tetangga kost gua. sekarang freak mana coba, blogging atau gundam?


*really2 sorry buat pengandaian ini.
**sometimes he really says it

Wolverine

Abis nonton X-MEN-3 hari minggu kemaren. GREAT!!
Keren abis. Berantem mulu. Full action. Sejenis film favorit gua. Banyak berantem, ga banyak mikir. Hahaha... ;D

For some reason, i choosed wolverine as my favorite superhero. Why?
First, because he's wild. Dia tuh merepresentasikan wildness yang diidamkan banyak pria. Pria tuh pada dasarnya liar. Atau setidaknya ingin menjadi liar. Sisa2 jaman purba dulu masih tersisa dalam gen setiap pria normal di jaman computerize ini. Dibalik PC or laptop nya, setiap pria sebenarnya memimpikan berada di alam bebas, berburu kambing betina*. Wolverine ga bisa diatur, terlalu wild u/ diatur.
Second, because he's strong but not too strong. Sehingga bikin action nya bagus. Dia ga bisa melumpuhkan musuh dari jauh seperti Cyclops. Tinggal ngedip musuh hancur, ga seru! Dia harus datang, mengeluarkan tiga cakar adamantiumnya, lalu lompat menerjang musuh. So man! Third, because Hugh Jackman as the actor is so cool. Dia bener2 bisa memerankan karakter walverine ini dengan baik. Wannabe lah..
Wolverine di X-MEN ke-3 ini bener2 diset jadi hero. Dia yg solve problem. Make a decision to kill the one he love most to save her and to save the world. Tough decision.
Pokoknya, hidup wolverine! Hidup Persib!


*Kenapa betina? Yah, sebagai seorang pria, even ketika berburu kambing pria prefer yg betina.

Handphone ilang!!!

Handphone gua ilang!

DAMN IT!!!

Thursday, June 08, 2006

things not to do in pwc jakarta..

here some tips for you guys. hopefully bisa berguna buat ente2 semua. terutama fresh man. things not to do in pwc jakarta..

forbidden dress code. JANGAN :
- pakai sendal jepit ke kantor
ini sama aja minta dilempar sandal jepit
- pakai celana motif batik
kalo celana dalam atau kaos kutang motif batik boleh deh..
- pakai dasi kupu2
tapi kalo dasi kupu2 nya motif batik mah boleh lah
- pakai celana warna pink
we're enough with pinky shirt, please..

please behave. JANGAN :
- mengucapkan selamat pagi sambil engklek
it's weird u know?!
- jongkok di dalam lift
i don't think it's the appropriate place to do that 'thing'
- naik tangga sambil mundur
sometimes we hate arrogant guys. it's not a place to show that skill.

enough tips of the day. i'll give you another tips later.. ;D

Berburu buku!!

Books Exhibition, Depdiknas, Discount up to 50%!
Pulang kerja* gua langsung meluncur ke depdiknas which is persis di samping ratu plaza. Bertemankan wiliam yang sedang patah hati, kami berhasil merayu Jennifer supaya mau ngasih tumpangan ke Ratu plaza. Nyampe di pameran jam 6 sore, dengan nafas terengah-engah seperti kucing habis mencuri ikan asin, kita langsung meluncur ke counter2 buku yang ada disitu. Lihat board bertuliskan “Semua buku Rp 5000” gua langsung kalap. Lihat-lihat judul buku. Sedikit menarik, langsung beli. Gila man! GOCENG!!
Gua beli buku dengan judul yang mungkin sedikit aneh dan tentunya ga ada hubungannya sama accounting at all. I’m enough with that. Walopun ntar ga gua baca, gua pikir ga ada ruginya beli buku seharga 5000, lumayan buat pajangan. Kalo orang liat koleksi buku gua, bisa membuat gua 25% tampak lebih pintar.
Anyway, ini daftar buku yang gua beli di pameran :
1) Bila malam beranjak malam; putu wijaya; 5.000
2) Mencapai Indonesia merdeka; soekarno; 5.000
3) Pokok – pokok ajaran marhaenisme; soekarno; 5.000
4) Feminis laki – laki; nur iman; 5.000
5) Winnetou I; karl may; 30.000
6) 101 secrets a good dad knows; walter browder; 20.000
7) Body language; vijaya kumar; 10.000
8) Virus akal budi; 20.000
Wiliam juga beli buku. Judulnya “analisis laporan keuangan”. FREAK!! I mean, we’re auditor. We’re enough with that all accounting stuff!
Pulangnya kita naik kopaja. Tak disangka, tak dinyana, ternyata wiliam baru sekali itu naik bis kopaja. Gila! Lahir di Jakarta, orok di Jakarta, gede di Jakarta dan belum pernah naik kopaja?!! Kemana aja bos. Masa kalah sama Cynthia?! I think, maybe there’re some people were born not to ride kopaja bus. Gapapa lah Wil. Ga usah berkecil hati. hehe.. ;D

*( kerja : go to the office, surfing/browsing and still paid for that,red)

Friday, June 02, 2006

mencari

malam pekat lekat,
tanpa bintang, tanpa rembulan
berjalanku sendiri, mencari
bukan apa - apa, bukan siapa - siapa

fajar datangkan mentari
merekah, menyapa, membawa asa
berjalanku sendiri, mencari
bukan apa - apa, bukan siapa - siapa

jalan panjang tak berujung
di negeri tiada bertuan
berjalanku sendiri, mencari
bukan apa -apa, bukan siapa - siapa,
hanya diriku sendiri

gym - new urban culture

Gym menjamur dimana2 sekarang. Apalagi di jakarta. Gila, banyak pisan! Dari yang cuma 50rb sebulan sampe yang 500rb lebih. Fasilitas yg ditawarin juga macam2. Dari yg cuma asli fitness doang sampe yg dilengkapi sauna, steam. Banyak yg dilengkapi sama kelas2 aerobik yg focusnya beragam, yoga, dsb. Gym udah jadi budaya urban. Trend.
Orang dateng ke gym bukan lagi hanya u/sehat, tapi u/bergaul. Ga asyik kalo ga nge-gym. Walopun jarang nge-gym tapi minimal keanggotaan di sebuah gym terkenal mah ada lah.
Kadang gua suka heran aja. Orang ikut gym yg mahal2 padahal setau gua gajinya ga seberapa beda lah sama gua. Don't get me wrong. Gua ga anti gym. In fact, I'm a member in a gym at kuningan street. Gym bagus, kalo kita teratur olahraganya. Percuma nge-gym mahal2 kalo datengnya cuma seminggu sekali atau sebulan sekali. Ngapain?! Buang-buang duit.
400 ribu sebulan bisa dipake hal lain yg lebih penting daripada sekadar buat status ("gua jadi member di selebrity fitness lho!"). Again, don't get me wrong. Gua ga anti sama 'selebrity fitness' atau tempat2 fitness yg mahal lainnya. Tapi ya itu, mahal. Ga terjangkau sama gaji gua yg tak seberapa euy.
Ga perlu mahal u/ jadi sehat. Tapi memang perlu komitment. Kebanyakan orang pengen sehat tapi ga mau susah, ga mau disiplin. Dipikirnya dengan jadi member di tempat fitness mahal bakal jadi sehat. Ga bung. Disiplin itu penting. It's almost everything.
Bukannya ga boleh pilih gym yg mahal, cuman iuran yg mahal ga akan bisa ngegantiin kurangnya disiplin. Discipline's almost everything..
Sesuaikan aja sama gaji kita. Kalo punya lebih boleh lah jadi member di sebuah gym. Kalo pas2an banget, lari di senayan plus push up - sit up juga cukup lah.

Tak perlu mahal u/ jadi sehat!!