Thursday, August 03, 2006

aku cinta pagi hari

gua cinta banget pagi hari. pagi hari adalah saat2 terbaik dalam hidup. saat mentari terbit dari ufuk timur, memberikan pencerahan dan sejuta harapan. harapan bahwa hari ini akan lebih baik dari hari kemarin.

pagi hari adalah saat dimana semua kegiatan bisa dinikmati. just name it. lari pagi , olahraga , belajar, baca2 , kerja, minum kopi, minum susu, teh, semua enak.

pagi hari memang saat2 terbaik dalam hidup!!

Tuesday, August 01, 2006

Amerika & Israel

Israel membantai ratusan orang tak bersalah di Libanon. Orang-orang desa, wanita, anak2 yang gak tau apa2. Ratusan orang kehilangan nyawa. Ribuan orang terluka dan kehilangan tempat bernaung. Israel sukses menyemaikan ketakutan dan kegelisahan pada hati orang2 tak berdosa, akankah esok hari mereka masih bisa melihat mentari pagi. Israel gak peduli. Gak puas dengan pembantaian penduduk sipil palestina, penduduk sipil Libanon ikut dibantainya. Gila. Dulu, Israel dengan pongahnya merebut wilayah kekuasaan palestina. Israel hanya berdasarkan bukti kitab sucinya bahwa beribu tahun yang lalu bangsa Israel pernah memiliki sebuah negara di tempat itu. GILA!! Kalo gitu harusnya singapura, malaysia, philipina masih masuk negara indonesia dong! Dulu kan wilayah2 itu masih masuk kerajaan majapahit. Gak logis kan?!Palestina melawan. Ya jelaslah. Orang tanahnya direbut kok! Mana ada orang dengan suka rela pergi dari tanahnya. Makin lama, wilayah palestina makin kecil aja. Kemaren2, karena dua tentara Israel ditawan, Israel membom wilayan Libanon seenak perutnya sendiri, yang notabene negara berdaulat. Dulu karena peristiwa 11/09, Amerika minta pemerintah Afghanistan untuk menyerahkan Osama bin Laden sebagai tersangka otak pengeboman. Baru tersangka. Belum ada buktinya. Pemerintah Afghanistan gak menggubris. Wajar dong?! Belum tentu Osama kok pelakunya. Amerika langsung menginvasi Afghanistan. Kembali rakyat sipil tak bersalah menjadi korban. Ribuan orang ditahan tanpa diadili di penjara Guantanamo. Sampai sekarang Osama nya aja gak ketemu. Dunia mengecam. Ya tapi mengecam doang. Apa gunanya mengecam???!! Gua juga bisa kalo cuman mengecam doang mah. Kecaman tidak akan menghentikan jiwa-jiwa tak bersalah melayang. Kecaman tidak menghentikan kedaulatan sebuah negara dinjak2 negara lain. Buktinya biar dikecam nyaris seluruh dunia, Amerika mah tetep aja jalan. Negara laen cuman mengecam dan ngeliatin dari jauh. Amerika menyangka bahwa Irak masih punya senjata pemusnah massal, langsung deh memborbardir Irak. Ribuan rakyat Irak yang gak bersalah jadi korban. Negara hancur. Keamanan gak pulih setelah perang selesai. Senjata pemusnah massal yang diisukan malah gak ketemu. Amerika mah enak aja pergi, ninggalin negara orang hancur. Seperti peribahasa bilang, "Orang mengecam, anjing goblok tetap berlalu".

Iya. Gua juga gak mendukung pemerintahannya Saddam atau Taliban kok. Gua masih percaya demokrasi memberikan kesempatan terbanyak buat rakyat. Belum tentu pemerintahan Saddam dan Taliban adalah pemerintahan yang terbaik buat rakyatnya. Tapi menginvasi negara yang berdaulat JELAS JELAS SALAH!!! Membunuh wanita & anak2 gak berdosa JELAS JELAS SALAH!!! Amerika jelas2 salah. Israel jelas2 salah. Semua orang tahu. Seluruh dunia tahu. Tapi gak ada pergerakan yang nyata. Dunia memang udah gila! Bener2 gila! Gak penting benar salah, yang penting kuat.
Pembukaan UUD 45, yang selalu dibaca tiap upacara bendera itu bilang, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusian dan peri keadilan". Tapi nyatanya Indonesia cuman bisa diem aja kan? Dan mengecam tentunya, seperti biasanya. Tapi kita bisa maklum lah. Ekonomi aja masih morat marit, utang dimana2, mana bisa belain negara lain. PBB yang katanya pemelihara perdamaian dunia juga cuman bisa diem doang. Paling2 kirim bantuan kemanusiaan. Markasnya sendiri di Libanon dibom pun, PBB cuman bisa mengecam. ARRRGGGGHH!!

Intinya cuman satu sih, bahwa kekuatan itu lebih penting daripada kebenaran. Negara yang menginginkan perdamaian, harus memperkuat pasukannya. Hanya yang kuat yang bisa memberikan perdamaian. Hanya yang berpengetahuan yang bisa mengajarkan. Hanya yang memiliki yang bisa memberi.

"Segenggam kekuatan lebih berarti daripada sekeranjang kebenaran."