Tuesday, July 17, 2007

Psikologi populer

Sejak jaman akhir SMA / awal kuliah, gw sangat tertarik dengan buku2 psikologi populer, terutama yang berbau-bau pengotak-ngotakan kepribadian ke dalam jenis2 tertentu. Mulai dari yg lumayan terkenal yg ngebagi kepribadian kedalam melankolis, phlegmatis, choleris, dan sanguinis [gw lupa pengarangnya]. Trus yang ngebagi sampai 9 type, eneagram kepribadian. Sampai yang terakhir gw baca karangan Hartman yg ngebagi kepribadian menjadi 4 jenis: merah, putih, biru, dan kuning.

Emang sih pembagian ini kadang terlalu simple, terlalu mengeneralisir, dan mungkin kita gak akan sepenuhnya sama dengan kotak2 kepribadian yang udah dibikin. Tapi gw lebih mandang ini seperti pembagian ras manusia. Wajah orang emang gak akan ada yg sama persis, tapi kita masih bedain kan mana orang asia, mana orang eropa, mana orang afrika berdasarkan ciri2 globalnya. Sama dengan kepribadian. Kepribadian orang emang gak akan pernah sama, tapi ada beberapa ciri global yg bisa ngebagi kepribadian kedalam jenis/kotak tertentu. Ada orang yg kepribadiannya extrovert, ada yg introvert. Ada yg perfectionist, ada yg gak. Ada yg suka tampil, ada yg prefer dibelakang panggung. Ada yg emosinya naik turun, ada yg relatively stabil. De el el.

Dan akhirnya dengan ciri2 itu, kita bisa ngebagi orang ke dalam kotak tertentu. Setelah baca buku2 sejenis itu, akhirnya gua jadi hobby mengotak-ngotakkan orang. "Ah, si ini mah melankolis, si itu mah phlegmatis, si ini mah merah, si anu mah putih". Dan emang pada dasarnya gua suka mengamati orang. Dari mulai caranya bicara, cara dia duduk, cara dia ngerokok, cara dia menyilangkan tangan, cara dia berdiri. Gua cocok2in sama ilmu yg gua dapat dari bahasa isyarat [buku tipis 15 ribuan!!]. Pada mulanya yg gua tuju adalah gimana cara terbaik menghadapi orang seperti itu. Since gua menyadari bahwa gua berbakat autis, apatis, dan gak sensitif, tanpa bantuan buku2 seperti ini, adalah sangat sulit buat gua untuk mengenal kepribadian orang. Tapi pada akhirnya, gua lebih tertarik untuk mengenali diri gua sendiri, untuk menghadapi diri gua, dan menjadi versi terbaik dari diri gua.