Tuesday, October 02, 2007

Fase Hidup

Since saya udah menghabiskan seperempat abad jatah hidup saya plus mumpung bulan ramadhan juga, saya sedikit flashback ke belakang melihat kehidupan saya yg udah berjalan (kalo ke depan flashfront kali ya? ;p). Saya membagi kehidupan saya sendiri ke dalam 5 fase.
.
Fase 1
0 - 15 tahun. Ini fase kehidupan dari TK, SD, sampe SMP. Fase kehidupan anak2 & remaja awal dimana ayah masih menjadi seorang Superman yang bisa segalanya, menjadi tokoh idola dan panutan. Keluarga masih menjadi rujukan nilai2 yang utama. Di masa ini saya masih menjadi anak kesayangan orang tua: baik2, rajin ke mesjid, ranking di kelas, aktif di PMR dan yang paling penting, tampan. Survey mengatakan, 7 dari 10 orang tua Indonesia menginginkan anak seperti saya. hehe.
.
Fase 2
SMA. Fase remaja. Fase2 pemberontakan. Masa dimana saya mulai mencari nilai2 dari luar keluarga. Masa2 dimana tokoh2 seperti Kurt Cobain, Iwan Fals, Bimbim Slank, Billy Joe (Green Day), Yukie (Pas Band) dan lain2 punya pengaruh yang sangat besar dalam hidup saya. Sempat saya tergila2 sama musik rambut berdiri sampai hampir tiap minggu latihan band. Punk not dead, beibeh!! ;D Fase dimana saya berusaha memberontak terhadap segala nilai yang selama ini dipaksakan, baik itu dari keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Entah benar, entah salah, pokoknya saya melawan. Fase dimana saya ingin membentuk nilai2 saya sendiri. Ini juga merupakan fase awal kemandirian, karena kebetulan sekolah saya adalah sekolah berasrama penuh. Sekolah dimana kerapihan tempat tidur serta mengkilat tidaknya sepatu menjadi standar ukuran kepribadian seseorang. Pathetic!! Saya jadi ingat, dulu di buku tahunan SMA, saya menulis Bimbim Slank dan Tre Cool (drummernya Green Day) sebagai idola. Padahal teman2 yang lain menulis kedua orang tuanya lah, atau Nabi Muhammad lah. hehe. Anyway, saya mulai jadi anak yg menyebalkan di fase ini, tapi teuteup, Tampan.
.
Fase 3
Masa kuliah. Ini adalah masa2 idealisme mahasiswa. Masa2 dewasa awal. Mulai meninggalkan Slank & Green Day sebagai idola, digantikan Soekarno, Kang Jalal, Karl Marx, Cak Nur, Che Guevara, dan tokoh pengubah wajah dunia lainnya. Masa2 perjuangan, ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat, untuk kampus. Aktif di Himpunan, BEM, HMI, ikutan demo, rapat2 kepanitiaan, nginep di kampus, nempel2 spanduk, bagi2 selebaran, semua untuk idealisme. Masa2 dimana uang bukan menjadi tujuan. Juga merupakan masa2 pencarian (kembali) Tuhan buat saya (gara2 LK 1 HMI nih!). Saya menjadikan Tuhan sebagai sebuah pilihan setelah sebelumnya Tuhan merupakan sebuah dogma dari orang tua.
.
Fase 4
Masa2 dunia kerja, fase dewasa kedua. Masa2 menghadapi realitas dan kejamnya rimba kehidupan. Mulai mengerjakan sesuatu untuk uang. "Kerja disini mah gajinya segini, kerja disitu mah gajinya segitu". Bukan, bukan saya mendewa-dewakan uang, atau menganggap uang segalanya. Tapi memang, hampir segala hal yang saya inginkan memerlukan uang. Masa dimana saya mengubur idealisme yang saya dewa2kan selama kuliah. Demi uang, akhirnya saya mengabdikan hidup saya untuk kapitalisme yg saya hujat2 setengah mampus selama saya kuliah.
.
Fase 5
Fase menikah. Walaupun masih kerja di tempat yang sama, mengerjakan hal yang sama, tapi menikah memang membuat segalanya jadi berbeda. Kata2 "Selamat menempuh hidup baru" memang klise. Tapi justru sesuatu menjadi klise karena terbukti benar kan?! Pernikahan adalah sebuah kehidupan baru dimana kamu mulai berbagi kehidupanmu dengan orang lain. Khusus untuk laki2, kamu mempunyai sebuah tanggung jawab baru untuk memimpin keluarga, masang antena TV, dan benerin genteng bocor. Dan kamu tidak boleh lagi punya 2 pacar. hehe. Saya berada di fase ini sekarang.
.
Mungkin fase berikutnya adalah fase beranak pinak kali ya, mempunyai sebuah tanggung jawab yang baru. Fase dimana kita tidak bisa melakukan segalanya secara sembarangan karena kita tahu, ada si kecil yang akan meniru segala hal yang kita lakukan. Fase ini masih dalam tahapan Construction In Progress. Doakan saja. ;)
.
Tidak semua fase hidup itu saya lalui dengan mulus. Yah, kalo mulus, mungkin bukan hidup namanya. Dan kehidupan macam apa anyway, yang selalu dijalani dengan mulus. Saya melakukan beberapa kesalahan, beberapa masih saya lakukan sampai sekarang, tapi semoga kesalahan ini adalah proses untuk menjadi benar. Lagipula, siapa sih yang belum pernah berbuat salah? (halah, alibi basi!)

1 comment:

Anonymous said...

bi, gw jg melalui fase2 yg sama kayak luh kecuali fase manikah (berhubung belum punya nyali, duit n calon buat d nikahi he)
keep posting bro..