Friday, October 05, 2007

Pelajaran dari seorang buta

Tadi malam saya naik bis kota jurusan Kota - Bekasi Timur. Saya naiknya dari komdak (plaza semanggi) jam 9 malam. Saya melihat ada orang buta masuk bis. Saya pikir, hebat sekali ni orang buta naik bis sendirian, bawa2 tas lagi. Saya pikir orang buta itu penumpang, karena dia langsung ke belakang ketika kondektur bilang di belakang masih ada tempat duduk yang kosong. Di bis itu kebetulan ada pengamen, nyanyi2 lagu panbers gak jelas gitu. Di Jati Bening pengamen ini turun. Lalu si orang buta itu maju ke depan. Saya kira dia mau turun, eh ternyata dia mau ngamen dan tas yang dia bawa itu isinya mickrophone dan alat karoeke.
.
Saya tertegun. Selama ini kadang saya suka mengeluhkan pekerjaan saya yang ibarat kerja rodi ini. Kerja mati-matian tapi pendapatan tak seberapa. Tapi melihat orang buta ini, saya menyesal pernah mengeluhkan pekerjaan saya. Kesulitan saya tentunya tak ada apa2nya dibandingkan dengan kesulitan si orang buta ini. Naik turun bisnya aja udah susah setengah mampus, bawa2 alat karoeke segede gaban yang tentunya jauh lebih berat dari laptop saya, padahal penghasilan dari mengamen tentunya lebih tak seberapa lagi dibandingkan pendapatan saya.
.
Saya kasih dia uang lebih dari biasanya kasih kepada pengamen lainnya. With all his effort, he deserved more than that actually. Saya berterima kasih pada si orang buta, yang telah mengingatkan saya untuk bersyukur atas nikmat yang telah saya miliki selama ini.

No comments: