Tuesday, June 27, 2006

hidup adalah pilihan

hidup adalah pilihan.
begitu katanya.
gua selalu percaya bahwa hidup adalah pilihan. ini paradigma yg paling mendasar buat gua. kepercayaan yg paling essensial. ini ngasih kita kekuatan buat mengontrol hidup kita sendiri, ngasih kita tanggung jawab atas pilihan yg kita lakukan. kita dikasih kekuatan dan sebaliknya kita juga dikasih tanggung jawab.
kita dikasih pilihan sejak bangun tidur sampai mau tidur lagi.

  • weker bunyi, udah jam 1/2 6. kita bangun, kita dikasih pilihan : mau terus bangun atau tidur lagi.
  • kita pilih bangun. kembali kita dikasih pilihan : mau olahraga dulu, baca koran sambil minum kopi, atau nonton siaran ulang piala dunia?
  • kita pilih olahraga dulu, lari pagi. ada anjing. again, kita dikasih pilihan : mau lari dikejar anjing, mau nimpukin tuh anjing, atau mau ngejar balik tuh anjing sambil teriak "maling, maling.."
  • mau berangkat, lagi berpakaian. kita dikasih pilihan : mau pakai kemeja biru dasi ijo, atau kemeja ijo dasi biru? [pilihan ga' penting sama sekali!!]
  • mau tidur. pilihan : mau ngelonin istri dulu sebelum tidur atau mau minta dikelonin istri sebelum tidur* (jangan bilang sama aja : ingat, yg satu AKTIF, yg satu PASIF. very different actually).

anyway, hidup penuh pilihan. sejak kita bangun tidur, sampai tidur lagi. stephen covey bilang ini prinsip no wahid, 'proaktivitas'. dia bilang responsible itu sesungguhnya berasal dari dua kata : respons & able/ability. artinya kita punya kemampuan u/merespon.

  1. stimulus -> proses mengingat, menimbang, dan memutuskan -> respon
  2. stimulus -> respon

kita adalah yg pertama. sebelum merespon, kita dikasih kemampuan u/menimbang, mengingat, dan memutuskan respon seperti apa yg bakal kita berikan. kita lihat stimulus berikut ini :

'cewek bahenol lewat. rok mininya tersingkap angin.'

kita, sebagai manusia, dikasih pilihan :

  • ngeliatin dg mata berbinar2 dan raut muka mupeng secukupnya,
  • menundukkan pandangan dan mengucapkan "alhamdulillah.."
  • langsung deketing dan bilang "cewek, godain kita dong.." [dan langsung kena gampar]

kita lihat stimulus yg dialami rudy, anjing gua.

'anjing pudel bahenol blasteran jerman lewat.'

rudy : langsung deketin, ngejar2, minta **.

lihat bedanya kan? kita dikasih kemampuan mengingat, menimbang, dan memutuskan, sedangkan rudy ga.

gua malah mencoba beranjak lebih jauh dari itu. menurut teori gua***, even sifat kita adalah pilihan. atau setidaknya konsekuensi dari pilihan2 kita di masa lampau. kita mau jadi pemberani, penakut, sabar, pemarah, bertanggung jawab, pelempar jawab, semua itu pilihan. emang sih, kita diberikan kecenderungan u/punya sifat2 tertentu. misalnya gua sendiri : takut ketinggian. ini udah bawaan dari orok. asli dari orok. bokap gua bilang waktu masih balita gua ditaroh di atas meja aja gua takut, nangis2. tapi gua tau sifat ini bisa dilawan. gua sering2 manjat pohon, naik gunung, cobain wall climbing, naik atap rumah. pokoknya gua lawan. takut sih. tapi ya mau gimana lagi dong. gua punya pilihan dan gua ga mau milih u/tetap takut sama ketinggian. sekarang? ya masih takut ketinggian juga sih, tapi lumayan lah. gua selalu yakin bahwa siapa dan bagaimana diri kita sekarang adalah konsekuensi dari pilihan2 kita di masa lampau dan pilihan2 kita hari ini akan menentukan siapa dan bagaimana kita di masa datang.

pokoknya mah hidup adalah pilihan. titik.


*pilihan ini tidak berlaku u/ yg masih bujangan, red
**u know, thing a doggy wanna do during their fertil period.
***yg tidak bertanggung jawab dan tidak disertai bukti ilmiah yg nyata

No comments: