Friday, July 21, 2006

Birth day is an ordinary day

Kemaren adalah ulang tahun gua yang ke-24. Udah tua juga. Yang pasti udah bukan remaja lagi. Udah harus bisa ngambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab sama keputusan yang gua ambil.
Gua lahir ditengah keluarga yang punya nilai bahwa ulang tahun itu gak boleh dirayakan. Alasannya adalah karena perayaan ulang tahun berasal dari agama orang lain katanya. Keluarga gua gak pernah merayakan ulang tahun. Gak ada kue, gak ada pesta, gak ada ucapan selamat.
Dan gua pun akhirnya tumbuh dan terbiasa dengan nilai itu. Nilai yang mengatakan bahwa ulang tahun itu gak boleh dirayakan.
Masuk SMP gua kaget. Teman2 pada ngerayain ulang tahun. Ada tepung lah, telor lah, diceburin ke kolam lah, diiket di tiang bendera lah. Sial bener dulu tuh kalo ada yang tau kita lagi ulang tahun hari itu. Jadilah kita batagor. Tinggal digoreng aja.
Masuk SMA, kuliah, dan kerja. Lingkungan2 yang bilang bahwa ulang tahun itu penting. Ulang tahun itu perlu bahkan harus dirayakan. Minimal mengucapkan selamat lah.
Dan mulai berubahlah nilai yang gua anut, campuran nilai keluarga dan nilai dari lingkungan. Hitam dicampur putih jadi abu2. Dari gak boleh menjadi gak perlu.
Well, sampai sekarang, walopun gua hidup di lingkungan yang menganut nilai bahwa ulang tahun itu perlu bahkan harus dirayakan, nilai warisan keluarga itu belum hilang sama sekali. Nilai lingkungan gak bisa mengeser nilai keluarga sepenuhnya. Ulang tahun menjadi hari yang nyaris biasa aja, gak berbeda dengan hari2 lainnya. Dengan perkecualian orang2 yang dekat sama gua biasanya kasih selamat. Pacar kasih hadiah.
Senang sih dikasih selamat, apalagi dikasih hadiah. Hueheu.
Tapi ya biasa aja.
Buat gua hari ulang tahun bukanlah hari dimana gua berhak menjadi seseorang yang special. Itu cuma itung2an akta kelahiran dalam kalender matahari. Cuma sebuah angka yang harus masuk di KTP, SIM, dan kebanyakan formulir. Just a part of personal identity.
Birth day is an ordinary day.

1 comment:

Mang Roisz said...

jika sekiranya boleh dan tidak mengganggu :D
selamat hari kelahiran,...

semoga dengan mengingat hari ini, arbi bakalan bisa lebih dewasa dalam menjalani hidup,
menyadari dengan seksama, bahwa kita sudah kembali berada di titik nadir putaran dalam hitungan matahari,
akankah sama dengan kita pada satu rotasi sebelumnya?

semoga saja tidak, tapi lebih baik. Amin